***
{ Raffa dan Shera Berpacaran? }
***
('∩。• ᵕ •。∩') Happy Reading (◕ᴗ◕✿)Rissa kini sedang berjalan di koridor sekolah. Ia melihat Raffa sedang berjalan ke arahnya. Kerena masih merasa kesal Rissa mencoba memalingkan wajahnya dan berpura-pura tidak melihat Raffa.
Namun, Raffa hanya melewatinya. Tanpa berniat menyapa Rissa sedikit pun. Hanya ada senyuman terukir di bibir Raffa sepertinya ia sedang saat bahagia."Raff?" Rissa menatap nanar punggung Raffa entah kenapa hari ini Raffa terlihat berbeda. Ia terasa dingin dan cuek tidak seperti biasanya yang selalu menggombal dan membuatnya kesal.
"Apa dia masih marah?" gumam Rissa masih menatap nanar punggung Raffa yang mulai menghilang dari bola matanya.
"Riss!" panggil Dita membuat Rissa kaget. Rissa hanya menatapnya sebentar, setelah itu kembali melamun.
"Rissa kenapa, sih? Aneh banget tingkahnya," bisik Dita pada Friska.
"Entahlah. Dia nggak kayak biasanya. Apa dia lagi ada masalah ya?" bisik Friska di telinga Dita.
"Kalian ngapain, sih bisik-bisik?" ujar Rissa mulai bersuara.
"Akh ... tidak apa-apa, tapi kamu kenapa, sih, kok tumben diam kayak gini. Nggak kayak biasanya cerewet dan pemarah," ujar Dita.
"Nggak, gue nggak pa-pa," ucap Rissa memperlihatkan senyumnya. Tentu saja bukan senyum tulus, itu adalah senyum paksaan karena sekarang hatinya sedang hancur.
***
"Raff! Gue mau nanya, lo beneran udah jadian sama Shera?" tanya Alby
"Iya. Gue senang akhirnya bisa nemuin gadis itu," jawab Raffa.
"Lo lupa sama Rissa?" tanya Alby lagi. Raffa hanya terdiam.
"Lo selama ini pengen banget dapetin Rissa sampai lo ngelakuin apa aja buat narik perhatian Rissa, tapi sekarang lo berubah, lo udah nggak suka lagi sama Rissa?" tanya Alby penuh selidik. Ia merasa terganggu dengan sikap temannya yang satu ini. Menyukai gadis yang lain, akan tetapi malah berpacaran dengan gadis lainnya.
"Entah lah Al. Gue bingung yang jelas gue sekarang lebih nyaman sama Shera," ucap Raffa.
"Dahlah serah lo aja gue nggak mau ikut campur. Gue Cuma mau kasih peringatan sama lo, denger kata hati lo siapa yang lo pilih antara Rissa dan Shera," ujar Alby akhirnya. Ia ingin membantu temannya membuat keputusan yang benar. Namun, ia juga sadar bahwa ia tidak berhak ikut campur dalam urusan pribadi Raffa.
Bukannya menjawab apa yang dikatakan oleh Alby. Raffa malah diam, entah apa sekarang yang ia pikirkan. Alby mengembuskan napas kasar setelah itu ia melangkah pergi. Bukan karena ia marah. Namun, karena ia merasa di acuhkan oleh Raffa.***
Rissa terus saja berjalan melewati koridor. Sampai langkahnya berhenti saat seorang pria berdiri di hadapannya.
"Jangan menangisi sesuatu yang tak akan kamu dapatkan," ucap pria itu menatap sendu wajah Rissa.
"Kau benar. Aku tidak akan pernah mendapatkannya," ujar Rissa. Perlahan air matanya mulai menetes. Karena jujur, ia tidak bisa lagi menahan air matanya untuk tidak jatuh. Selama ini ia hanya berpura-pura tegar di depan semua orang. Ia juga hanya berpura-pura kuat. Namun, dibalik semua itu ia menyimpan begitu banyak kesedihan. Ia rapuh sangat rapuh, kadang orang mengira seseorang yang terlihat tegar dan kuat orang itu justru orang paling lemah dan rapuh.
Rissa menjatuhkan dirinya di pelukan Reno. Ia melampiaskan semuanya dengan menangis dalam dekapan Reno. Perlahan tangan Reno terulur membalas pelukan Rissa. Saat ini ia bisa merasakan kesedihan yang Rissa rasakan. Sementara itu terlihat Raffa sedang menatap Rissa yang sedang memeluk erat Reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika-liku Cinta ( Sudah Terbit ✔️ )
RomanceTidak ada kisah cinta yang semulus kaca. Hanya ada kisah cinta yang berliku-liku. Begitupun kisah cinta Raffa dan Rissa. Raffa Wiliam, pria Playboy yang sangat menyukai Rissa, ia bahkan rela diumpati Rissa dengan kata-kata kasarnya, saat mencoba mer...