(+3) 1968/1986

127 48 19
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Ruangan yang cukup besar dan mewah megah sudah di siapkah sejak hari-hari yang lalu untuk sebuah acara yang tidak terlalu penting dan tentu hanya menghamburkan uang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan yang cukup besar dan mewah megah sudah di siapkah sejak hari-hari yang lalu untuk sebuah acara yang tidak terlalu penting dan tentu hanya menghamburkan uang. Ruangan yang digunakan untuk pertemuan para petinggi penting dan juga orang-orang dari golongan atas.

Para manusia arogan itu telah berdatangan saling menyapa lalu berakhir dengan omongan tentang bisnis kerja sama satu sama lain untuk saling menguntungkan dan saling menguatkan perusahaan masing-masing.

Seorang anak laki-laki dengan baju formal serta dasi kupu-kupu yang tersemat dalam kancing paling atas kemejanya itu duduk termenung sendirian di kursi pojok dekat makanan. Ayahnya terlihat asik berbicara dengan rekan kerjanya daripada menemani sang anak yang menunduk tidak nyaman dengan acara seperti ini.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundak anak itu hingga membuatnya terkejut.
"Maaf, aku mengagetkanmu ya?" ucap seorang gadis kecil dengan gaun cepol berwarna violet.

Anak laki-laki itu membalas menatap gadis kecil yang berdiri di hadapannya. Mata bulat gadis itu menatap dirinya dengan kedip yang berkali-kali. Lucu sekali.

"Kamu ngapain di sini sendirian? Kata mama kalau duduk sendirian nanti di culik setan. Kamu mau di culik setan? Kalau aku tidak mau. Setan itu menyeramkan. Aku pernah menonton film setan dan wajahnya sangat jelek, aku tidak suka. Jadi jangan sendirian biar tidak di culik setan." Gadis kecil itu bersungut dengan ekspresi yang dibuat ngeri.

"Aku temani ya disini, aku bawa ice cream vanilla, kita bisa makan berdua. Oh ya nama aku Reyna. Terus nama kamu siap? Ah maaf aku banyak bicara ya? kalau kamu tidak mau kasih tahu nama kamu juga tidak apa-apa. Jadi boleh kan aku duduk di sini, kita makan ice cream sama-sama," lanjut gadis kecil bernama Reyna itu dengan nada yang antusias dengan berbagai ekspresi yang ditunjukkan dari wajahnya.

Anak laki-laki itu tersenyum lebar lalu mengangguk antusias dengan ajakan makan ice cream gadis di hadapannya. Keduanya memakan ice cream bersama dan juga saling melempar candaan.

Anak laki-laki itu sudah merasa nyaman sekarang. Rasa malunya secara ajaib hilang saat berbicara dengan gadis cerewet yang sedang makan ice cream di sampingnya sampai mulutnya belepotan semua.

Anak laki-laki itu dengan senyuman lebarnya selalu mendengarkan celotehan tidak penting dari gadis kecil di sampingnya. Walau tidak banyak bicara, namun anak itu akan merespon celotehan Rey dengan anggukan atau senyuman. Anak laki-laki itu juga sangat suka dengan berbagai ekspresi yang Rey tunjukkan ketika dirinya sedang berbicara. Sungguh terlihat sangat menggemaskan.

Memories 1986 | Jung Jaehyun (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang