(+10) Sebuah Kesetiaan 1986

99 38 27
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Siang yang cukup panas dikota Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang yang cukup panas dikota Jakarta. Orang-orang berlalu lalang dengan keringat yang membasahi pelipis mereka namun panas tidak bisa dan tidak boleh menghentikan aktivitas sehari-hari mereka, entah aktivitas itu bekerja atau hanya sekedar jalan-jalan semata. Seperti orang-orang yang berlalu lalang di kawasan Blok M itu.

Kawasan Blok M menjadi tempat yang banyak dikunjungi di Jakarta, menjadikan kawasan ini ramai manusia-manusia dari golongan muda sampai golongan tua. Kawasan tersebut merupakan gudangnya mall atau pusat segala macam kunjungan cafe yang selalu ramai kepala-kepala manusia.

Seorang gadis berambut pendek dengan baju warna merah tanpa lengan yang dipadukan dengan celana jeans komprang itu berjalan terburu-buru memasuki sebuah mall dengan nama Aldiron Plaza. Mall dengan 4 tingkat itu menjadi tempatnya orang-orang kaya menghamburkan uang.

Tidak tanpa alasan kenapa mall ini dijuluki sebagai tempat orang kaya menghamburkan uang karena memang barang-barang yang dijual di tempat ini merupakan barang-barang branded yang sudah dipastikan tidak akan mampu terbeli oleh kantong orang biasa.

Gadis berambut pendek itu berjalan cepat sambil menatap jam yang melingkar apik ditangannya. Karena tidak fokus pada jalan membuat gadis itu menabrak sesuatu yang keras dan membuat dirinya tersungkur kebelakang.

"Aduh," adunya kesakitan sambil mengelus punggung dekat pantatnya.

"Anda baik-baik saja," ucap seorang pria dengan suara beratnya.

Gadis itu mendongak dan mendapati wajah seorang pria yang menatapnya dengan tatapan biasa saja, lempeng-lempeng saja.

Gadis itu bangun tanpa bantuan dari pria itu. Ayolah spesies manusia tidak peka seperti apa pria ini. Sudah tahu membuat seorang gadis jatuh karena berdiri di tengah jalan namun dirinya tidak ada niatan untuk membantu. Ingin rasanya sang gadis mencakar wajah lempeng pria itu.

"Anda sedang apa berdiri ditengah jalan seperti ini? Ini bukan jalanan milik anda." Semprot gadis itu dengan bersungut-sungut setelah dirinya berdiri tegak.

"Lalu bagaimana cara anda menggunakan mata anda?, bagaimana bisa anda menabrak orang sebesar ini?" jawab pria itu tidak mau kalah. Dalam pandangannya dia tidak sepenuhnya salah disini.

Gadis itu menganga tidak bisa berkata-kata lagi. Pria ini membalas perkataan seperti sebuah pisau yang baru saja diasah, tajam dan menusuk. Ingin sekali sang gadis menjambak rambut klimis pria itu selain ingin mencakar wajahnya. Bisa-bisanya berbicara seperti itu pada perempuan yang baru saja dia temui.

Memories 1986 | Jung Jaehyun (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang