Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta
Jangan lupa makan hari ini
Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian
'Selamat Membaca'
Seka dengan badan tinggi tegapnya berjalan dengan sangat berwibawa. Pria itu menyusuri jalanan setapak tanah dengan rumput ilalang yang berada di kanan dan kirinya. Di tempat ini hanya ada satu jalan setapak yang akan mengantar pada ujung yaitu tempat camp para tentara di dekat perbatasan.
Seka berhenti di sebuah gerbang berkarat yang cukup tinggi. Gerbang itu telah terbuka dan hanya ada meja kayu panjang sebagai penghalang pintu masuknya.
Seseorang dengan wajah tampan dan tinggi berdiri setelah melihat kedatangan Seka. Seseorang itu langsung menegakkan tubuhnya dan mengangkat tangan kanannya menuju ujung topi yang dia pakai untuk memberi hormat pada Saka.
"Hormat komandan! Selamat datang!" ucap orang itu dengan lantangnya.
Seka membalas hormat sekilas lalu tersenyum kecil kearah seseorang yang masih berdiri tegak itu.
"Juan apa kabar?" Seka mendekat pada orang bernama Juan tersebut lalu memeluknya sebagaimana seorang sesama lelaki berpelukan.
Juan membalas pelukan Seka. "Saya baik-baik saja komandan. Bagaimana dengan kabar abang?"
"Saya juga baik."
Juan adalah salah satu anak buah yang berada dalam suatu organisasi tentara yang dipimpin Seka yang merupakan seorang mayor jenderal. Juan satu tahun lebih muda dari Seka, sehingga kalau tidak dalam mode bekerja maka Juan akan memanggil Seka dengan sebutan Bang Seka.
Juan wajahnya juga tampan, tidak kalah tampan dari wajah Seka. Apalagi kalau dia tersenyum, bisa diyakini kalau banyak gadis yang akan langsung terpesona pada senyumannya. Sangat manis dan bersinar seolah ada cahaya dari senyumannya.
Pria ini menurut Seka adalah sosok yang humoris. Juan adalah salah satu anggota dari grub yang menjadi mood booster selain Hazka dan Jeremy. Nanti saja saya ceritakan tentang Hazka dan Jeremy lain waktu.
Walau sosoknya yang humoris dan mengudang tawa, tapi Juan sangat tegas dan profesional kalau sudah berhubungan dengan pekerjaannya. Sosoknya yang ceria akan menjadi dingin dan siapapun yang menatap matanya pasti akan bergetar ketakutan. Juan memiliki sorot mata yang tegas dan menusuk jika dirinya dalam mode serius.
"Silahkan masuk bang. Mereka semua sudah menunggu abang datang," Ucap Juan setelah Seka melepaskan pelukannya.
"Kamu tidak masuk?"
"Tidak, Saya harus berjaga di sini sebelum jam pergantian."
"Baiklah saya masuk dulu." Juan mengangguk sambil tersenyum, lalu Seka mulai melangkahkan kakinya menuju gedung yang lusuh di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories 1986 | Jung Jaehyun (✓)
FanficPerang persaudaraan yang dipicu akibat ketidak seimbangan finansial, dimana sifat iri manusia menyebabkan kehancuran. Hasutan manusia memang paling mematikan hingga menyebabkan banyak kerusakan. Abiseka seorang tentara yang ditugaskan untuk menghen...