(+15) Kita Satu Sang Pelindung Negara 1986

69 19 9
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Ada suatu ketika dimana Seka bersama dengan anggotanya mendapatkan sebuah tugas menangkap bandar narkoba yang bersembunyi di sebuah hutan di atas gunung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada suatu ketika dimana Seka bersama dengan anggotanya mendapatkan sebuah tugas menangkap bandar narkoba yang bersembunyi di sebuah hutan di atas gunung. Tentu saja tugas itu bukanlah hal yang mudah karena gunung bukanlah tempat yang gampang untuk ditelusuri. Butuh waktu hingga lima hari untuk bisa menemukan titik letak bandar narkoba itu bersembunyi.

Ketika itu Hazka dan Jeremy terlibat suatu perkelahian hanya karena masalah sepele, mereka hanya berbeda pendapat dalam menyusun sebuah strategi. Anggota yang lain ingin memisahkan mereka namun naas kaki Hazka terpeleset dan tergelincir ke bawah dan kepalanya membentur sebuah batu. Jeremy tentu saja terkejut, pria itu bahkan langsung berlari turun tunggang langgang dan tidak memperdulikan dirinya sendiri jika nanti akan ikut terpeleset.

Saat itu setelah berhasil menangkap pelaku, Jeremy berdiam diri di depan rumah sakit untuk merenungi kesalahannya. Jeremy menangis, dalam pikirannya dia yang telah membuat Hazka terluka, andai saja dia mengalah dan tidak berdebat dengan Hazka pasti sekarang Hazka masih baik-baik saja.

Lalu Seka datang dan duduk di samping Jeremy, tepukan pelan seka layangkan pada pundak Jeremy yang sedikit membungkuk. "Hazka sudah sadar, kamu tidak ingin menemui Hazka?" Jeremy menggeleng.

"Jeremy, apa kamu tahu bahwa saya menyalahkan diri saya karena tidak bisa mencegah hal itu terjadi?" Jeremy pun akhirnya menatap Seka.

"Seorang pemimpin minimal harus bisa membimbing bawahannya. Jadi, saat ada batu sandungan di tengah perjalanan, dia tahu caranya berbuat agar hal yang tidak di inginkan seperti tadi terjadi."

"Saya gagal membimbing kamu maupun Hazka, saya gagal memberitahu bahwa dalam tim saling menghargai pendapat itu diperlukan."

"Maaf, saya berprilaku tidak dewasa." Jeremy menundukkan kepalanya.

Seka tersenyum lalu menepuk pelan punggung Jeremy, "Jer, mengakui kesalahan itu hal yang baik, tapi memperbaiki kesalahan itu yang paling penting."

"Disini bukan hanya kamu yang bersalah, Hazka juga bersalah, dan saya juga bersalah. Tidak penting untuk saling menyalahkan, yang terpenting adalah bagaimana kamu menyelesaikan kesalahan itu dengan sebaik-baiknya."

"Pergilah ke dalam dan temui Hazka, bicaralah padanya baik-baik dan perbaiki keretakan yang ada." Jeremy mengangguk dan pergi untuk menemui Hazka.

Sang pelindung negara bukan hanya melindungi negaranya agar tetap aman dan tentram, tapi sang pelindung negara juga harus memastikan bahwa dirinya serta teman-temannya dapat melindungi ruang lingkup pertemanan mereka. Kalian tahu bukan, bahwa para tentara memiliki nilai solidaritas yang sangat tinggi.

Memories 1986 | Jung Jaehyun (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang