Yayah!

992 65 1
                                    

Hari ini itu hari sabtu, jadi wajar seorang Jaehyun masih terlelap dalam tidurnya, kalau dihari biasa, jam segini dia masih.......tidur juga, tapi setengah sadar, paling ngerjapin mata doang, itupun butuh waktu setengah jam dengan bantuan istrinya sendiri buat nyuruh tetap sadar, kalau ga ya paling udah balik tidur lagi.

Tepat hari ini juga hari ulang tahun nya Jaehyun, Karna kemarin Rosé sempat sibuk sama banyak pesanan jadi ga bisa buat kue buat Jaehyun, jadilah pagi pagi gini dia membuat nya.

Coba tebak dia dibantu sama siapa?
ㅤㅤ

Jeng jeng jeng!
ㅤㅤ
ㅤㅤ
Dibantu sama Abang Haechan nihh.

Jadi tadi Haechan terbangun karna merasa haus, melihat gelas plastik nya diatas nakas kosong, jadilah dia ada inisiatif isi, sekalian juga punya si Ryujin, karna kalau punya dia kosong otomatis punya adeknya juga kosong.

Sebenarnya dia masih mengantuk, tapi harus tetep isi minum biar tenggorokan nya basah sekaligus biar Ryujin ngga nangis saat bangun nanti melihat gelasnya tidak ada air.

Tapi sesaat tiba didapur, matanya menjadi segar, karna melihat Bundanya sedang menyusun bahan bahan diatas meja.

Dan disinilah mereka sekarang, dengan Rosé yang sibuk memakaikan Haechan celemek berwarna kuning bergambar beruang.

Dan dia juga melupakan niat awal kedapur tadi sebab sudah sangat bersemangat bersama Bunda nya, Haechan suka sekali memasak, apalagi mau membuat kue untuk Ayah!

Rosé memberikan Haechan mangkuk, terigu, pewarna, juga air agar anaknya itu fokus dengan acara memasak nya dan tidak menganggu Rosé.

Haechan memang suka memasak, tapi bukan membantu, melainkan membuat nya sendiri.

"Otee, peltamaa kita talu teligu cebanyak cepuluh litell."
Memasukkan terigu banyak banyak kedalam mangkuk dengan tidak sabaran dan membuat meja disekitar nya penuh dengan terigu, lalu menaruhnya kembali ke tengah tengah meja.

"Udaaa, dua! macukin ail cebanyak cepuluh litell."
Menuangkan air secara terburu buru mengakibatkan celemek nya basah dari dada hingga atas perut, dan air dimana mana.

"Laluu, aduk campai melataa."
Haechan turun dari kursi, guna mengambil sendok kebanggaan nya yang suka digunakan saat memasak, lalu berdiri kembali didepan meja, lebih tepatnya diatas kursi dan memulai aksi mengaduknya.

"Aduk aduk adukk, aduk campai lataa."
Mengaduk sembari menggerakkan pinggulnya ke kanan ke kiri, bernyanyi yang membuat suasana di dapur tidak terlalu sepi.

"Mixer dengan kecepatan tinggi, telur, gula pasir, sama SP, sampai adonan putih dan kaku."

Haechan terdiam, lalu melirik ke kiri dimana Bunda nya sedang membaca sesuatu, dia mendengar sebuah kata 'baru dari gumaman Bundanya.

"Undaa~"

Rosé menoleh, melihat Haechan yang masih setia mengaduk masakannya dengan wajah yang sudah penuh tepung serta air dimana mana, lantas terkekeh sebentar lalu menanggapi ucapan anaknya.

"Kenapa Abang?"

"Cp itu apa ndaa?"

"SP itu zat mengemulsi, fungsinya buat membantu ngejaga kestabilan emulsi minyak sama air."

"Mel..ci?"

"Mengemulsi."

"Menge..... ngelci!"

"Mu nya ketinggalan."

"Mungelci?"

Rosé tertawa sebentar lalu mengusap rambut Haechan.
"Masa ngomong mengemulsi doang ngga bisa? Katanya suka masak hayo."

FAMILLE JR. ; JAEROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang