Malah?

388 44 1
                                    

20.00 PM

"HAECHAN!!"

Bocah yang di panggil nama nya dengan nada tinggi itu terkejut dan tidak sengaja merubuhkan mainan lego yang sudah disusun setinggi diri nya itu, Ryujin yang sedang duduk di dekat susunan lego tersebut jadi terkena runtuhan nya, membuat dia marah dan langsung membanting balok kayu yang dipegang nya.

Abang Ecan menghancurkan rumah balok nya!

"HUWAAWAA!!"

Rosé yang mendengar tangisan anak bungsu nya itu segera meletakkan handphone nya dan berlari keruang tengah, dia menghampiri Ryujin lalu mengusap air mata yang berlinang di pipi gembul nya.

Haechan berkacak pinggang lalu mulai membuka suara,
"Unda! Apa ya teliak teliak! Iyat ego ecan ancul~"

Haechan menunjuk lego nya yang tadi sudah disusun setinggi harapan nya sekarang runtuh seperti keinginan nya buat dapetin krayon edisi terbatas.

Rosé terkekeh lalu mengusap rambut Haechan lalu menarik lengan anak nya pelan agar mendekat ke arah nya.

Dia menuntun Haechan dan Ryujin untuk duduk Di paha nya, lalu memeluk kedua anak nya itu gemas.

"Ngap ngap!"
Ryujin mendorong dada Bunda nya itu agar melepas pelukan erat yang di lakukan nya, sedangkan Haechan balik memeluk Bunda nya secara erat.

Rosé segera menyudahi acara saling memeluk--tapi sebenar nya hanya dia yang mau--lalu menatap Haechan dengan tatapan tajam nya yang dianggap Anak sulung itu Bunda nya sedang melotot kearah nya.

"Haechan tadi main apa sama temen temen?"

"Umpet!"
Haechan menjawab nya dengan keras lalu berdiri dan melompat lompat kecil.

Ryu yang melihat nya hanya memandang polos lalu segera berlalu, berjalan menuju kamar orang tua nya untuk membaca buku, lebih tepat nya hanya melihat gambar gambar yang tercetak di cerita anak itu.

"Bunda dapet laporan nih, kalau kamu ninggalin Renjun sendirian ya?"

Haechan terdiam sebentar, lalu dengan tiba tiba dia berlari kearah Rose dan langsung melingkar kan tangan nya ke leher dan bergelantungan di leher Bunda nya.

"Ecan non ninggal, cuman mau pulang aja!"

"Kok kamu ngga ajak Renjun juga?"

"Njun cucah! Ecan nda tau dia umpet dimana~"
Pada nyata nya saat bermain tadi dia, Jeno dan Jaemin belum sama sekali mencari Renjun, lebih tepat nya Haechan yang menghasut untuk pulang karna sudah gelap, berdusta sedikit seperti nya tidak papa.

"Kamu bohong ya~"
Rosé menciumi leher Haechan yang ditanggapi dengan tawaan anak itu.

"Ndaa Undaa~ hihihi"
"Tukupp gelii Undaa"

DUK!!

"HUWAAA! ANGG!!"

Rosé terkejut lalu berhenti menciumi Haechan dan membalikkan badan nya, yang pertama kali dia lihat adalah Jaehyun.

Ya, Jaehyun.

Jaehyun yang baru saja pulang itu segera berlari kearah kamar nya karna mendengar suara tangisan Ryujin, Rosé buru buru menurunkan Haechan dan ikut berlari kearah kamar nya, sedangkan Haechan mengekori Bunda nya dari belakang.

Baru sampai di depan pintu kamar, Haechan terkejut dan menutup mulut nya dengan tangan sembari melihat Jaehyun yang sedang menyingkirkan buku buku lumayan besar yang menimpa adik kecil nya.

Jaehyun segera menggendong Ryujin dan memenangkan anak itu, Rosé lalu membereskan kekacauan yang diperbuat Ryujin sembari menghela nafas pelan dan menutup mata nya sebentar, mungkin akan terjadi lagi.

FAMILLE JR. ; JAEROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang