Bogor, 13 - februari - 2004
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
"Ryuu aduh kamu ngapain nak"Rosé mengangkat anak bungsu nya lalu mengelap wajahnya yang belepotan oleh bedak.
"Nii bun nii"
"Iya apa?"
"Dak dak"
"Ryu main bedak?
"Yaa!"
"Ngapain mainin bedak?"
"Ndaa ndaa!"
Ryujin yang masih berumur '2 tahun itu menepuk pipi bundanya sambil tersenyum lalu tertawa, setelahnya memeragakan nya sendiri di pipinya."Ahh ngikutin Bunda ya? Pakai bedak biar cantik?"
Rosé membawa Ryujin keluar dari kamar anak itu dan membawanya ke taman belakang."Ntik yaa oo! Yah yah bang!"
Ryujin memberontak dari gendongan Rosé meminta turun untuk menghampiri dua orang yang dia sebut dengan 'Yah dan Bang' yang sedang berkebun.
Ryujin berlari kearah Jaehyun dan langsung menubruk punggungnya dan memeluk erat lehernya.
"Pain pain!"
"Ini lagi nanem bunga, Liu diem dulu yaa jangan ganggu Yayah sama Aku."
"Aaaa kut kut ungaa"
Ryujin melepaskan pelukan pada leher jaehyun lalu jongkok disebelah Abangnya atau kita sebut saja Haechan, mengambil sekop kecil yang Haechan pegang dan merusak bunga yang Haechan tanam dengan cara memukulnya."Iii Liu natall bunga ecan lucakk"
Haechan memukul lengan Ryujin pelan lalu mengambil kembali sekop yang terjatuh dan menyembunyikannya dibelakang punggungnya lalu berlari kesamping Jaehyun guna bersembunyi."Ida Idaa, idaa tall"
"Natall, Liu natal! ya Yah?"
Haechan bertanya sambil mengguncang lengan Jaehyun dengan keras tapi tidak berasa apapun bagi Jaehyun."Anak Yayah ngga ada yang Nakal, semuanya baik, Abang ga boleh gitu sama Adek, oke?"
"Otee"
Haechan keluar dari persembunyiannya dan berkacak pinggang didepan Ryujin yang masih jongkok sambil menggenggam segumpal tanah.
"Tapi Liu non boleh kaya tadi ya! Lucak jadinyaa""Tee tee"
Ryujin hanya mengangguk lalu secara tiba tiba dia melemparkan segumpal tanah yang dia pegang kearah Haechan yang membuatnya bajunya kotor, lalu Ryu bertepuk tangan dan berlari kearah sudut ruangan, sebenarnya pelarian yang sia sia.ㅤㅤ
Sebab Haechan sudah mengejarnya lalu memeluknya agar baju Ryujin juga ikut kotor."Idaa! Idaa luk iuu"
"Peluk yaa, bial ikut kotol bajunyaa"
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
"Kok ngga Ayah lerai?""Biarin aja, biar dua duanya sekalian mandi."
"Kamu juga mandi."
Rosé memijat pundak Jaehyun setelah meletakan cangkir teh dan cemilan di meja."Aku udah mandi Bun, masa mandi lagii"
"Ya harus, kamu kaya gini kan keringetan."
"Keringet aku wangi Bun."
"Gada keringet wangi, udah ah, jangan capek capek ya? Sisain aja buat besok, gabakal ada yang nyuri bunganya ini."
"Iya iya ini bentar lagi, Bunda siapin air anget aja ya, hehe."
"Mandi bertiga ya?"
"Siap!"
Jaehyun memberi gestur hormat kepada Rosé, lalu melanjutkan mengeruk tanah yang tadi terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILLE JR. ; JAEROSE
Ficção Geral𓉸݄ 𝅄 Keseharian keluarga Jaehyun dan Rosé, beserta Kedua anak mereka hingga akhir. ©. gialousy_, 2022