Ngambek

400 45 0
                                    

Malam tiba, kerusuhan keluarga Jaehyun masih berlanjut di kediaman kedua orang tuanya, kejadian tadi siang masih saja di ungkit ungkit oleh Haechan yang sedari tadi berjalan kesana kemari mencari perhatian sang Ayah agar segera membelikan nya Krayon yang baru.

Setelah makan siang tadi, Haechan berada di ruang tamu sedang mewarnai, Krayon milik nya ia jajarkan dengan rapih di lantai, tidak tahu maksudnya Haechan menjajarkan krayon nya di lantai, tetapi katanya itu terlihat indah.

Sedang asik-asiknya mewarnai, dari arah samping datanglah Jaehyun yang setengah lari mau ke arah dapur, tapi tanpa sengaja Jaehyun menginjak semua krayon punya Haechan sampai hancur, benar benar Jaehyun ini.

--flashback on

Haechan mematung melihat krayonnya yang hancur semua tanpa tersisa satupun.

Lalu dia menatap sengit Jaehyun yang sama sama mematung melihat kaki nya yang sekarang berwarna karna krayon, juga lantai yang kotor.

"YAYAHHH!! LAYON ECAANNN ANCULLL"
Haechan berteriak dengan kencang sembari menghentak hentak kan kaki nya ke lantai, ia langsung jongkok dan mengambil beberapa krayon tersisa lalu dipeluk peluk nya seperti boneka.

"Huhuuu Layon lucu Ecan ancull"
Anak sulung itu benar benar menangis seperti yang paling tersakiti di rumah ini.

"UNDAAAA!! LAYONNN HUWAAAA!!"
Sekarang ia berteriak memanggil Bunda nya untuk mengadukan hal ini, dan juga agar Ayah nya mendapat hukuman setimpal atas perlakuan yang ia buat terhadap krayon nya.

Tapi di tengah tengah teriakan nya, Jaehyun malah membekap mulut Haechan dan menenangkan Anak itu agar tidak membuat semua orang yang ada di rumah ini ke ruang tamu segera.

"Stt Echan jangan teriak teriak, nanti-"

"ADA APA?!"

Telat, seperti nya memang teriakan Haechan menggelegar ke seluruh Rumah.

Haechan yang melihat 'pahlawan nya datang dari arah belakang, segera ia bangkit lalu berlari ke arah Rosé dan memeluk kaki Bunda nya.

"UNDAA IYAT! LAYON ECAN LU—ohok ohok"
Maklum anak nya suka nyanyi, teriak langsung pakai high note, maka nya jadi batuk.

Rosé mengusap dada Haechan pelan lalu melihat ke arah Jaehyun yang dimana dia sedang membereskan sisa remehan dari krayon nya.

"Ayah... Ngapain lagi sih?"

Jaehyun menatap Rosé dengan cengiran nya, ia mengangkat tangan nya lalu jari nya membentuk '✌🏻

"Ga sengaja Bun, Ayah lagi lari tadi mau ke dapur, tapi ga sengaja ke injak krayon nya—"

"Lagi pula ini salah dia, kenapa letak in krayon di tengah jalan."
Jaehyun melanjutkan kata kata nya, tapi sedikit di kecil kan agar Haechan tidak mendengar, soal nya Anak itu sedang sibuk sendiri menghitung krayon yang masih berada di genggaman nya.

Rosé mengangguk angguk paham, lalu menyuruh Jaehyun untuk melanjutkan kepentingan nya sendiri, urusan Haechan biar dia yang tangani.

"Haechan..."
Rosé mengusap surai Haechan lembut, lalu memegang pundak Anak itu dan menghadap ke arah nya.

"Lain kali jangan taruh di tengah jalan ya? Nanti kaya tadi lagi, keinjek sama Yayah."

Haechan mengangguk anggukan kepala nya, membuat rambut nya bergerak lucu.

"Tapii, layon Ecan gimana?"

"Nanti minta Ayah beliin lagi, oke?"

"OTEE!"

--flashback off

"Allonnn Yayahhh! Beli layonn"

Haechan sedari tadi menarik narik celana Jaehyun sampai hampir merosot kalau Jaehyun tidak segera menarik celana nya.

"Jangan tarik tarik Celana Ayah dong Chan, melorot ntar nih."

"MATA NYAAA, BELI LAYON CEPETT ALLONN"

"Iya iya, coba ajakin Dek Ryu nya, siapa tau mau ikut."

"OTE!"

Haechan melepaskan genggaman nya dari celana Jaehyun, lalu segera berlari ke kamar yang sekarang di tempati oleh mereka berempat.

Setelah sampai tepat di depan pintu nya, Haechan menarik knop secara perlahan lalu mendorong pintu nya sampai selebar mungkin, yang membuat Rosé sedang merapihkan lemari baju terkaget saat ada suara decitan pintu.

Ia memakai kaos tanpa lengan, jadi nya panik duluan saat ada yang buka pintu, dikira mertua nya, ternyata Haechan, kan tidak sopan kalau mertua nya tau ia berpakaian seperti ini.

Informasi untuk malam ini, kedua orang tua Jaehyun sedang pergi ke apotik, tadi nya hanya Papah Donghae saja, tapi Ibu Jessica maksa mau ikut, kata nya bosen dirumah mulu, karna seminggu ini juga ia dirumah terus.

Kenapa tidak Jaehyun saja? Jangan di tanya, anak nya males sejak dini.

Kecuali untuk istri tercinta, apapun di lakukan.

"Haechan! Ya ampun, Bunda kaget kirain yang buka pintu Ibu Jess."

"Hihi Nini kan agi pelgi~"

"Iya Bunda tau, kirain Ibu Jess udah pulang."
Rosé melanjutkan kembali kegiatan nya, sedangkan Haechan berjalan ke arah kasur, naik dengan hati hati lalu menghampiri Ryujin yang sedang berbaring ke samping, jadi posisi nya sekarang Ryujin membelakangi Haechan.

Haechan menarik pundak Ryujin agar menghadap ke arah nya, Haechan kira Ryujin sedang menatap kosong ke arah sana, ternyata ia tertidur.

"Unda~ Liu tidul?"

"Iya sayang, kenapa emang?"

"Yayah tama Ecan mau pelgi beli layon, telus Yayah suluh ajak Liu."

"Bilangin ke Ayah, Ryu nya tidur jadi ga ikut dulu, oke?"

"Ote! Ecan mau alik agi ya Ndaa."

"Iyaa, bilangin Ayah tolong beliin Roti ya?"

"Lacanakan!"

**

"Yayah! Liu tidul, Allon beldua aja~"

Haechan berdiri di samping Jaehyun yang sedang duduk membaca koran, emang aneh Bapak Bapak satu ini, baca koran kok malem malem, mana posisi nya lagi di halaman belakang, apa ngga sakit mata nya.

"Yaudah, Allons-y kita pergi."

Jaehyun melepaskan kacamata nya, juga koran ia letakkan di meja, membawa Haechan ke dalam gendongan nya, lalu mengambil kunci motor dan berjalan ke garasi.

Sudah lama ia tidak menaiki motor Papah nya ini, terakhir kali waktu ia masih di stm, menceburkan motor Papah nya ke sungai kecil di daerah sana, lalu dimarahi habis habisan dan tidak boleh menggunakan motor kesayangan Papah Donghae lagi.

"Yayah, kata Unda, Beli Loti ugaa"

"Iya nanti beli."

"Yayah mau beli obil obilan, obil polici, obil teluk, obil kaya unya Yayah, telus anyak agii~"

"Waduh, habis duit ku ini."
Jaehyun membatin.

Bersambung

⊱· ─╌┈──···―ַ٠ּ ࣪ ۫࿚ֵ❁ֵ࿙۫ ࣪ ּ٠ַ―···───┈╌─ ·⊰

gialousy_
26/09/2022

FAMILLE JR. ; JAEROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang