Halaman Belakang

371 47 0
                                    

"HALOO!!"
"AWOO!"

Mereka berempat, sudah sampai di rumah Orang tua Jaehyun. Haechan dan Ryujin berlarian di halaman untuk menghampiri Orang tua Jaehyun.

"Haloo cucu nya Nenek, aduh ganteng sama cantik ini ya."
Ibu nya Jaehyun, membungkuk dan mencubit hidung nya Haechan dengan gemas. Ryujin sudah berada dalam gendongan Sang Kakek, Donghae.

Jessica, Ibu Jaehyun, mencoba menggendong Haechan tapi di tahan Oleh Anak nya sendiri.
"Ibuu, Jangan menggendong Haechan, lagi sakit kan?"

"Ibu kangen, masa tidak boleh? Rosé suami mu pelit sekali."
Jessica mencubit lengan Jaehyun lalu mengadu kepada Rosé agar Jaehyun tidak menghalangi diri nya.

"Haechan berat ibu, mending masuk aja yuk, biar Ayah aja yang gendong Haechan."
Rosé membenarkan ucapan Jaehyun dan menyuruh Jessica masuk terlebih dulu, Jessica bisa apa selain menuruti kalau Rosé sudah angkat bicara.

"Sebenar nya Anak kandung nya itu Aku apa Rosé?" Jaehyun membatin sebelum pundak nya di tepuk oleh Donghae untuk masuk ke dalam Rumah.

"Masuk Jae, kebiasaan bengong di depan Pintu."

Untuk tepukan kali ini, untung Jaehyun tidak nyusruk ke depan karna kaget, gawat juga sih, soal nya lagi gendong Haechan.

"Iya Pah."

**

Di dalam, Rosé sedang membereskan beberapa baju di dalam lemari kamar nya Jaehyun dulu saat masih tinggal disini.

Sungguh, kamar suami nya ini sangat tidak menarik di mata nya sama sekali, karna apa? Hampir semua yang ada disini berwarna hitam.

Apakah mata suami nya itu tidak sakit sama sekali melihat warna gelap?

Tapi masih bisa bersyukur karna Papah Donghae mengecat sebagian kamar ini dengan warna putih, jadi seperti selang seling.

Walaupun itu bikin kepala nya sedikit pusing.

Jaehyun juga dulu suka sekali dengan ukuran kasur yang besar, karna dulu diri nya itu tidur tidak bisa diam di tempat, harus berguling kesana kemari mencari tempat yang dingin.

Rosé menutup lemari, lalu berjalan keluar menuju ruang tamu, tapi langkah nya terhenti saat melihat satu foto keluarga terpajang di dinding dekat pintu.

Rosé melihat dimana Jaehyun yang hanya memakai celana dalam juga kaos berdiri di sana dengan pagar pagar kayu juga rerumputan sebagai background.

"Ahh sekarang aku tau kenapa Ryujin suka berkeliaran di halaman belakang rumah hanya dengan Popok juga Kaos dalam."

Rosé menggelengkan kepala nya singkat, lalu berlalu dari sana saat mendengar teriakan Haechan memanggil diri nya.

"Undaa liatt, Liu mam biskit cocoo"

Haechan memeluk kaki Rosé sembari menunjuk ke arah Ryujin yang sedang di pangku Donghae, pipi berantakan penuh remahan Biskuit Coklat yang menempel juga baju yang sudah ternodai, masing masing kedua tangan nya memegang Biskuit.

Rosé menepuk jidat nya pelan sebelum menyuruh Haechan pergi ke halaman belakang agar menemui Jaehyun juga Jessica.

"Aduh Papah, ini Ryujin ngabisin berapa Biskuit?"

Donghae menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, mata nya melirik ke arah lain daripada bersitatap dengan Rosé yang mengingat kan nya kepada Jessica, sungguh menyeramkan.

Memang perempuan yang sudah mempunyai anak kalau marah harus memegang sapu lidi ya?

Sebab sekarang Rosé sedang memegang sapu lidi yang tidak tahu di dapatkan darimana, yang jelas tadi tidak ada di sana.

FAMILLE JR. ; JAEROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang