Pagi

358 44 0
                                    

Pagi cerah untuk hari ini, kediaman Jaehyun juga Rosé tampak sepi, padahal jarum jam sudah bercumbu ke angka 08.00

Ohh rupa nya penghuni rumah itu sedang tertidur, semua nya.

Awal nya memang Rosé bangun seperti biasa, tapi Jaehyun menyuruh nya untuk kembali tidur, beristirahat.

Di kamar lain, nampak nya putra Jaehyun dan Rosé ini terbangun, dia mengucek mata nya dan melihat jam yang terletak di dinding kamar.

Melirik Ryujin yang berada di sebelah nya, lalu menatap pintu kamar yang masih tertutup rapat, biasa nya pintu itu terbuka karna yang membuka nya Bunda.

Apakah Bunda nya belum bangun? Atau Ayah juga?

Atensi nya teralihkan ke Ryujin yang tiba tiba juga terbangun, Ryujin melirik boneka monyet nya yang berada di lantai.

Dengan nyawa yang belum penuh adik kecil itu berusaha mengambil boneka nya dengan membungkukkan badan nya dan mencoba mengambil, tapi karna tangan nya pendek otomatis tidak bisa.

Haechan yang melihat hanya menatap malas, lalu beranjak dari kasur, berjalan ke arah tempat boneka nya Ryujin tergeletak, mengambil lalu menepuk nepuk boneka itu pelan agar tidak ada debu yang menempel lalu memberikan nya ke Ryujin yang di tanggapi oleh anak itu dengan kata,

"Acihh angg~"

Haechan mengangguk lantas sekarang berjalan ke arah pintu, membuka nya lalu membiar kan nya terbuka agar Ryujin juga bisa keluar.

"Unda? Yah?"
Hening, yang ada..... hanya suara tv yang tiba tiba menyala, siapa yang menyalakan ya?

Haechan berjalan mendekati lalu mencari remot disekitar sofa, mangangkat bantal bantal lalu mencari nya di sela sela, biasa nya remot suka terselip disana.

Tidak ada, mencari di kolong meja, atau tumpuk an tumpuk an koran yang berada di rak bawah, tidak ada sama sekali.

Haechan menggaruk pipi nya yang tidak gatal, tak lama tv yang sedang menayang kan berita di pagi hari itu mati, Haechan makin bingung, apa remot nya tertekan sesuatu?

Takk!!

Sekarang, remot yang sedang dicari cari tergeletak tak berdaya di lantai, Haechan mengarahkan pandangan nya ke lantai atas, dan melihat Ryujin yang sedang berjongkok sambil berpegangan pada sela sela pagar kayu.

Haechan yang paham segera mengambil remot itu dan meletakkan nya di atas meja, lalu menatap Ryujin sambil berkacak pinggang.

"Liu yang lempal yaa?"

Ryujin yang diberi pertanyaan seperti itu hanya mengangguk, Haechan segera menaiki tangga dan menghampiri adik kecil nya lalu berjongkok di disamping.

"Non boleh itu ya Liuu, ntal lucakk."

Ryujin hanya mengangguk kecil lalu berdiam lagi, hanya menatap yang berada di depan nya, tidak tau menatap apa, yang penting dia tidak menggangu diri nya mencari Ayah dan Bunda.

Haechan kembali turun ke lantai bawah, dia berjalan ke arah dapur, mengelilingi meja, mencari Bunda nya sampai ke sudut sudut, tapi yang ia dapat hanya lah sosok Daisy yang sedang terduduk di depan tempat makan nya yang kosong.

Haechan mau menolong, tapi dia tidak tau makanan Daisy dimana, yang simpen Ayah nya, pasti terletak di atas rak yang tidak bisa di gapai oleh nya juga Ryujin.

"Meowngg"

Berjongkok didepan Daisy lalu mengelus lembut bulu kucing nya.

"Maap ya Dada~ Ecan non tau imana mam nyaa"

Seperti mengerti, Daisy berjalan pergi meninggalkan Haechan, pergi ke arah belakang rumah, mungkin ingin mencari genangan air untuk diminum.

Tapi di tempat makan Daisy ada air, seperti nya kucing itu tidak melihat.

Haechan kembali lagi ke ruang tamu, dan melihat Ryujin yang masih pada tempat nya, untung nya dia tidak menghilang.

Arah mata nya sekarang mengarah ke kamar orang tua, cuman itu satu satu nya yang belum dia cek.

Berjalan mendekati lalu membuka pintu secara perlahan, melihat dengan mata bulat nya, ada sebuah gundukan besar di kasur, Haechan ngga bisa lihat, kasur nya terlalu tinggi, atau dia yang terlalu pendek?

"Unda? Yah?"

Tidak ada sautan, Haechan mencoba sekali lagi sambil berdiri tepat di depan kasur dan beteriak dengan keras.

"UNDA YAHH!!"

"Ahh iya iya"
Rosé langsung duduk terbangun dan melihat Haechan yang sedang berkacak pinggang sembari menatap nya tajam yang jatuh nya malah seperti melotot di mata Rosé.

"Kenapa Haechan?"

Yang di panggil langsung menghampiri dan merentangkan tangan nya, meminta ke pada Rosé untuk di bawa ke kepangkuan nya.

Dengan cepat istri Jaehyun itu mengangkat Haechan dan menciumi pipi nya lembut lalu segera menduduki nya di paha.

"Unda udah angun?"

Haechan bertanya pertanyaan yang membuat Rosé mengangkat kedua alis nya bingung, ini anak nya jadi ikut nge bug kaya Jaehyun apa gimana? Jelas jelas nih si Bunda udah bangun.

"Sudah, nih kan Bunda udah buka mata."

Haechan mengangguk ngangguk kecil, lalu mata nya beralih ke arah Jaehyun yang masih terlelap dengan mulut yang terbuka kecil.

"Yah? Udah angun?"

"Belum, mau Haechan bangunin?"

"Mau mau mau!"
Haechan menjawab dengan semangat, setelah diberi lampu hijau oleh Rosé, bocah itu langsung menaiki perut Jaehyun dan melompat lompat kecil, yang membuat perut Jaehyun tertekan dan membuah kan rasa sakit.

"Aw aw"
Jaehyun membuka mata sedikit dan melihat Haechan menduduki perut nya, tak lama bocah itu melambai pada nya.

"Yahh angunn, cini ainnn"
Oke kesadaran Jaehyun sudah penuh, dia langsung membawa Haechan ke pelukan nya.

"Nanti oke? Siang ini kita pergi kaya yang Ayah janjiin, mau?"

"Mau mau mau!"

"Mau ngapain?"
Rosé yang tidak mengerti percakapan kedua pasangan Ayah dan Anak itu bertanya, lebih baik tau mereka mau pergi ke mana dari pada hanya menunggu mereka pulang.

"Mau kerumah Johnny sebentar, dia kan pelihara tupai, Haechan mau tau tupai tuh kaya apa."

Rosé mengangguk an kepala nya mengerti, lalu pandangan nya sekarang mengarah ke luar kamar dengan pintu yang terbuka lebar, dia baru Inget sesuatu.

"Aku mau ke Ryujin dulu ya."
Yang dibalas anggukan oleh kedua orang tersayang nya, lalu dia segera beranjak dan keluar.

Rosé menaiki tangga tampi sembari menunduk, dia sedang memperhatikan kuku kaki nya, dia belum menggunting nya.

Rosé menengok ke arah pintu kamar yang terbuka lebar.

"Ya ampun Ryujin!"

Bersambung

⊱· ─╌┈───···―ַ٠ּ ࣪ ۫࿚ֵ❁ֵ࿙۫ ࣪ ּ٠ַ―···───┈╌─ ·⊰

gialousy_
28/04/2022

FAMILLE JR. ; JAEROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang