Six

1.8K 262 11
                                    

last update-! hppy reading <3


sinar mentari menembus jendela yang memberi penerangan pada sebuah ruangan gelap dimana seorang gadis tengah meringkuk memeluk lututnya di lantai sedingin es. kepalanya tenggelam diatas lututnya yang tertekuk. menyelam dalam dalam kedalam pikirannya.

manik indahnya tak henti menangis disana. kalut dalam ingatan dimana ia menyaksikan langsung saat kehormatannya diambil cuma cuma oleh pria bejat.

keadaannya buruk. tubuhnya nyeri, matanya sembab, bibir yang memperlihatkan bekas pendarahan hingga bercak merah di setiap lekuk tubuhnya. bahkan baju yang ia kenakan sebelumnya berubah menjadi baju mewah begitu ia bangun.

(name) terlalu lelah untuk marah.

tok tok tok

ketukan pintu menginterupsi pikirannya. tanpa niat membukanya, gadis yang kini telah menjadi wanita itu tetap diam di sudut ruangan. enggan mengubah posisinya karena tubuhnya sulit digerakkan termasuk kakinya.

"keluar" suara yang terdengar berat dan tegas berseru dari balik pintu. seingat (name), suara ini milik si nomor tiga, Kakucho Hitto

beberapa ketukan dilontarkan lagi karena tak kunjung mendapat jawaban dari sang wanita "hei, ini waktunya sarapan"

mendengar kata sarapan disana membuat (name) berpikir dua kali untuk menolak membuka pintu. tak bohong kalau ia benar-benar merasa lapar saat itu. sempat tertegun beberapa saat sampai ia bersuara "buka sendiri, itu tidak dikunci. aku tidak dapat berjalan"

cklek

pintu kamarnya terbuka lebar memperlihatkan sosok Kakucho yang berdiri tegak disana

"apa yang terjadi?"

"kupikir kau akan tau dengan melihat kondisiku" perkataan (name) membuat penglihatan Kakucho teralih ke tubuhnya. helaan nafas kecil keluar dari bibirnya.

Kakucho mendekat lalu mengangkat tubuh (name) hingga berdiri. tangannya yang besar memapah pelan perempuan disampingnya itu untuk membantunya berjalan perlahan

"kau harus terbiasa"

(name) mengernyit sinis pada pria yang memapahnya itu
"aku bukan lacur"

mereka berjalan sampai ke pintu utama. (name) heran kenapa Kakucho membawanya kesana. wajahnya tak henti memancarkan raut penuh pertanyaan. (name) agak ragu namun tetap ber positive thinking.

"apa aku dibebaskan?"

"tidak, kami sarapan di gedung yang Bonten sewa" jawab Kakucho datar

nah kan

helaan nafas keluar dari bibir kecilnya
"apa mansion ini kurang besar kalau hanya untuk makan?" tanya (name) yang sama sekali tidak digubris oleh Kakucho

mereka telah keluar dari mansion besar itu. terlihat ada tiga mobil hitam yang terlihat mewah terparkir disana. mobil pertama hanya berisi bos dan sanzu yang menyetir, diikuti mobil kedua yang disinggahi Takeomi, mochi, dan Koko. lalu mobil terakhir...

"oi kalian cukup membuang waktu ya~"

sial

(name) terbelalak sesaat. diantara tiga mobil yang ada, mengapa harus haitani bersaudara yang satu mobil dengannya. mungkin ia masih bisa bersyukur dengan adanya Kakucho. namun pria dengan netra dwiwarna itu mengambil bagian menyetir, apa yang bisa diharapkan?

ketiga mobil berangkat dengan formasi seperti awal. Kakucho menyetir dengan Rindou di bangku depan. lalu (name) dengan berat hati duduk di kursi belakang dengan Ran.

EXPERIMENTAL [ BONTEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang