Nineteen

1K 217 5
                                    

(name) memutuskan untuk keluar dari kamarnya usai menangis. meninggalkan saksi bisu dari kerapuhannya. matanya masih sembab, serta hidung dan sekitar mata juga memerah. ia berjalan gontai menuju ke meja makan untuk mencari makanan.

(name) lihat, para petinggi sedang duduk di meja makan itu. mereka baru selesai sarapan tanpa mengajak (name).

moodnya bertambah buruk

(name) langsung duduk di sana. tak menghiraukan para petinggi yang menatapnya bingung. persetan dengan kesopanan. (name) lapar sekarang.

perempuan itu langsung mengambil piring  dan alat makan lain. mengambil ayam panggang yang sudah diiris dan beberapa sayuran, lalu memakannya tanpa berucap apa-apa.

"oi, dimana kesopanan mu?"

"tolong diam dulu, Mochi-san. aku sedang frustasi"

Mochi mengernyit kesal. pria itu mendapat isyarat mata dari Ran yang memintanya untuk membiarkan (name) yang kelaparan itu makan.

(name) masih makan dengan khidmat. ia berani bertindak seperti itu karena Mikey tidak hadir dalam acara sarapan yang terlambat itu. beberapa dari petinggi telah pergi untuk urusan mereka. kini hanya ada (name) yang masih makan dan Sanzu yang hanya minum segelas bir.

"tidurmu nyenyak, huh?" tanya sanzu

"tidak juga. kadang aku juga kesulitan untuk tidur" jawab (name) datar

"itu normal untuk pecandu obat-obatan seperti kita"

"aku bukan pecandu"

sanzu terkekeh geli. tak lama, dapat (name) lihat sanzu melambaikan tangannya ke arah belakang (name).

"oh, Mairu sayang. sudah kuduga kau akan datang lagi~"

"aku merindukanmu, sanzu-sama~"

suara halus dan manja itu langsung dapat (name) kenali. ia cepat-cepat menoleh ke belakang dan mendapat Yuzuha datang dengan senyuman menggoda nya. (name) terkesan Yuzuha se pandai itu berakting sampai dapat menipu nomor dua Bonten yang terkenal waspada.

bahkan (name) akui wanita itu memakai nama palsu yang bagus

(name) sweatdrob karena disuguhkan pemandangan Yuzuha yang duduk di pangkuan Sanzu sambil mengelus lembut bibir pria itu dengan jemarinya. (name) lagi-lagi terpukau karena Yuzuha se niat itu sampai melakukan hal diluar dugaan. (name) hanya bisa berharap Yuzuha belum di grepe-grepe oleh Sanzu gila itu.

"(name)-chan~ kau baru sarapan?" sapa Yuzuha dengan ramah

(name) hanya mengikuti skenario yang dibuat oleh Yuzuha. "ya, aku terlambat bangun, hehe"

"he~ kalian cukup dekat juga" komentar Sanzu

Yuzuha tersenyum "kami berkenalan saat aku tersesat, haha. dia anak baik. apa dia salah satu dari Bonten?"

(name) hampir tersedak karena Yuzuha langsung bertanya ke intinya masalah keberadaan (name) di Bonten. apa wanita itu berniat memeras informasi dari mad dog Bonten dengan cara semudah itu?

"tidak, dia..." Sanzu menjeda kalimatnya. seperti untuk berpikir

"...hanya keponakan Mikey yang kebetulan tinggal disini" ucap Sanzu

'apa-apaan?!'

"benar, kan?" Sanzu bertanya pada (name) dengan senyuman, namun disusul degan mata yang tajam

"ahaha, benar, aku keponakannya" ucap (name) sambil menggaruk tengkuknya

"wah~ Mikey-sama punya keponakan yang cantik, ya" Yuzuha memperlihatkan senyum penuh arti nya pada (name)

EXPERIMENTAL [ BONTEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang