Seventeen

1.2K 212 34
                                    

pagi datang bersinar setelah malam panjang penuh darah berhasil (name) lewati. walau ia masih agak merasa bersalah karena membantu sebuah pembunuhan. untungnya hari ini ia diberi banyak kelonggaran, yaitu mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, ia dibebaskan melakukan apapun selama masih berada di dalam kawasan mansion.

hari ini benar-benar akan ia gunakan sebaik mungkin. masalah kabur bisa dipikirkan nanti. (name) juga tak mau membuat dirinya dihajar Mikey lagi.

(name) tengah merendamkan diri di bathtub besar berbentuk lingkaran di kamar mandinya. air hangat menyelimuti tubuhnya yang membuat rasa perih di bagian-bagian yang lukanya masih terbuka.

ia menatap telapak tangannya yang keriput karena air. "ponsel ku, ku taruh dimana, ya" ucap (name) dengan nada suram

"semoga followers ku membuat banyak teori konspirasi soal diriku hingga sampai ke telinga polisi"

(name) jadi agak pundung karena kehilangan ponselnya. ia benar-benar lupa menaruhnya dimana. terakhir kali ia memakainya saja lupa. sekarang (name) kadi lebih pikun.

"tak apa, (name)! cukup habiskan saja hari santai ini dengan menikmati kekayaan orang!" ucapnya

















ok, (name) serius soal menikmati kekayaan orang itu


























"anu, maaf, nona, semua makanan ini bisa merusak kesehatan. kau berharga bagi—"

"tidak. aku sangat jarang makan makanan sebanyak dan seenak ini, jadi tolong jangan ganggu hari liburku"

pelayan itu hanya bisa sweatdrob sambil berharap semoga pola makan itu tidak merusak tubuh berharga (name)

(name) tengah sarapan. tentu bukan dengan porsi yang main-main. puluhan makanan mewah tertata di meja makan tapi (name) terus memakannya seolah tak memiliki rasa kenyang. semenjak ia masuk SMA makanannya hanya makanan rumahan atau cepat saji yang ramah pelajar.

uangnya terlalu banyak ia keluarkan untuk bermain-main sampai lupa dengan perut.

"setelah ini ke taman, lalu atap, lalu berenang, lalu mencari hal yang bisa digunakan untuk belanja online!"

rencana sudah selesai dirancang. kini hanya tinggal dilakukan saja. perjalanan pertama adalah menuju ke taman—tempat favoritnya di mansion—sambil membawa camilan manis.

pinggir kolam adalah spot favoritnya ketika berada disana. taman mereka sangat terawat walau milik para kriminal. bahkan kini ada kursi gantung di dekat kolam.

"disini memang yang terbaik~" angin sejuk menyapu helai rambutnya. mungkin duduk di kursi yang bergoyang-goyang sambil makan di taman menjadi hobi barunya. "tenang, sih. tapi agak kesepian rasanya" ucap (name)

"ih! sebenarnya dimana ruang santainya, sih?!"

sebuah pekikan yang terdengar feminim hampir membuat jantung (name) keluar lalu tertelan lagi. apa ada betina lain disini selain pelayan dan dirinya?

"siapa?" tanya (name) dengan mulut penuh kudapan

melihat (name), wanita cantik itu makah terlihat terkejut. "eh? ada yang lain?"

"yang...lain?"

"bocah jaman sekarang mainnya jadi pelacur, ya~ dasar anak muda" ucap wanita itu dengan polos

"hah?! aku bukan pelacur!" ketus (name)

"lalu mau apa anak kecil disini?!" wanita itu merespon tak kalah keras dari (name)

EXPERIMENTAL [ BONTEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang