Two

2.1K 305 27
                                    

saya tambahin 1k kata dari biasanya biar klen kenyang sampe gumoh 👍🏻

—————

"k-khh..."

rintihan lirih terdengar dari bibir kecil sang gadis. matanya mengejap beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang masuk. rasa pusing dan nyeri pada tengkuk yang bersatu membuatnya sedikit meringis kesakitan.

samar samar ia mendengar beberapa orang berbicara. bukan suara yang ia kenal tentunya.

"bocah ini benar benar mengatakan hal seperti itu?"

"benar, kurang ajar, bukan?"

"tapi aku sudah memberinya pelajaran. seru rasanya melihat wajahnya pucat seperti tadi♡"

berjumlah sekitar tiga orang dewasa tengah berbincang disana. setelah (name) sadari, dirinya terbaring di sofa dan berada di sebuah ruangan besar yang dihiasi ornamen ornamen yang terlihat mahal.

kakinya masih bersepatu dan berseragam rapi seperti sebelumnya.

tidak ada yang menyadari bahwa gadis itu telah terbangun karena ia hanya diam ditempat dan hanya membuka matanya sekecil mungkin agar tak terlihat kalau ia sedang membuka mata.

menurut ingatannya, tadi ia dipukul dengan benda tumpul oleh seseorang di belakangnya saat ia berada di ruang gurunya yang—

"sensei"

—ditembak mati

"hm?"

(name) mendadak tersentak karena tak sengaja menggumamkan gurunya yang mungkin dapat didengar pria pria yang tengah berbincang itu

gadis itu mati matian untuk tetap terlihat masih tidak sadarkan diri dengan alami—namun percuma saja, tidak mungkin tak satupun dari mereka yang tak tahu kalau ia bangun.

"apa dia barusan bicara?"

'pergi dari sini, pergi dari sini!! aku masih pingsan!!' batinnya

"hei... jangan berpura-pura. aku tahu kau bangun, (p-e-n n-a-m-e)-san"
seorang pria yang tidak terlalu asing mendekatkan wajahnya ke arah (name). jantungnya benar benar tidak terkontrol kala orang itu sengaja menghembuskan nafas di wajahnya. sangat ingin untuk bereaksi tapi jika ia bergerak satu mili saja, entah apa yang akan dilakukan orang-orang itu padanya

krriieet

dorongan pintu besar terdengar. namun suara itu tetap tidak menghentikan aksi si pria yang wajahnya terlalu dekat dengan (name), tapi dua pria lainnya menoleh ke asal suara

ada satu lagi pria yang masuk yang tentu saja sama sekali tidak ia kenal dari suaranya. (name) ingin melirik untuk melihat keadaan tapi pria tadi masih setia memandangi wajahnya dan itu benar benar membuatnya tidak nyaman

"ada apa ini?"

"sshhh, ada yang tidur"

orang yang baru datang itu terkekeh
"hoo... kalau ku masukkan benda ini ke tubuhnya... bagaimana? itu tidak akan terasa karena bocah ini masih tidur, bukan?"

'apa? memasukkan? memasukkan apa?!'

"jangan memberinya hal seperti itu, Sanzu. narkoba berbahaya bagi bocah, meskipun aku sama sekali tidak peduli, sih"

'NARKOBA?!'

(name) berteriak dalam hati. bersyukur sedikit untuk sesaat, bersyukur karena pria yang mendekatkan wajahnya itu sudah menarik tubuhnya menjauh dari (name), dan karena pria itu juga telah menghentikan temannya untuk memasukkan obat terlarang ke dalam tubuhnya.

EXPERIMENTAL [ BONTEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang