Twenty three

1.1K 221 33
                                    

⭐?








"Sanzu mengubah rekamannya, apa aku benar?"

tubuh kecil itu sedikit menggelinjang kala sebuah tangan memberi afeksi pada pipi halusnya. "menyedihkan. seharusnya tadi kau tidak melawan"

tak ada jawaban. perempuan itu masih diam. duduk tanpa adanya sedikit gerakan yang terlihat. beberapa saat kemudian, rasa perih yang menyengat datang dari sebuah jarum yang ditanamkan di lengan kanannya. membuat puan sedikit meringis.

gejolak aneh terasa kala cairan dalam suntikan itu mulai mengusik peredaran darah nya. ia tak menolaknya. mungkin lebih tak bisa menolaknya. tak mungkin bisa untuk memberontak dalam keadaan perban membalut sempurna kedua matanya.

itu adalah hasil karya dari pemilik baton yang melukai matanya. di sulung Haitani. (name) mengalami buta sementara setelah mengalami pendarahan di bola matanya. kemungkinan akan sembuh kurang lebih seminggu dari awal ia buta.

dan tidak ada yang dapat menjamin kehidupannya selama seminggu itu.

tak ada lagi yang akan melindunginya seperti yang tadinya Rindou lakukan. pria itu sudah membuangnya. satu-satunya orang yang dapat menyelamatkan (name) adalah dirinya sendiri.

mungkin, (name) juga menaruh sedikit harapan pada kepolisian di pihak Yuzuha. walau tak yakin apakah Yuzuha akan datang kembali. mengingat pekerjaan yang Yuzuha punya bukanlah hal yang dapat ditinggalkan seenak jidat.

jadi (name) akan bertarung sendiri mulai sekarang. tak ada lagi yang namanya lari. ia benar-benar akan menghadapinya.

seperti hal harus ia hadapi saat ini. dimana orang tertinggi di puncak Bonten itu tengah menjilati daun telinganya. Mikey tampak mengeluarkan seperti dengkuran atau desahan kecil disana. tapi (name), perempuan itu memilih diam di tempat duduknya. membiarkan telinganya dijilati seperti es krim.

berbagai umpatan (name) tujukan untuk Mikey di dalam benaknya. sungguh menjijikkan. (name) tak habis pikir mengapa laki-laki bisa senikmat itu ketika menikmati tubuh wanita, bahkan sampai dimakan. tidakkah pria itu kanibal?

(name) meremas celananya hingga kusut. celana yang belum ia ganti sedari ia digauli Sanzu. semenjak tengah malam itu, dimana (name) di pukul dengan baton, hingga pagi, saat Mikey sedikit melecehkan nya dengan lidah, tak ada waktu untuk merapikan diri.

(name) kembali di kurung didalam ruangan Mikey. masih sama seperti kali pertama ia disana, Mikey terus saja memanggilnya dengan nama Emma. dan masih sama juga, ia dipaksa memakai parfum yang sama seperti dulu. hanya saja, bukan di kursi, melainkan di pinggir ranjang dengan posisi Mikey yang memangku nya.

"kau memang Emma yang ideal" Mikey berucap dengan nada parau. pria itu menyudahi kegiatannya, dan hanya memeluk (name) dari belakang. berbagi kehangatan lewat sebuah rengkuhan hangat.

dan belajar dari pengalaman, (name) tak akan bicara ketika Mikey sedang mengoceh. sudah buta, jangan sampai gegar otak.

"sesungguhnya aku menyayangimu, tapi sepertinya perilaku mu kepada bawahan ku tidak terlalu baik, jadi aku membiarkan mereka menghukum mu" ucapnya, masih setia memeluk (name).

(name) mulai merasa Mikey tengah menyinggung soal pelecehan yang dilakukan bawahannya.

"menggelikan, bukan? kehidupan dewasa.  beginilah kehidupan yang selalu ku jalani. rasanya kosong, dari aku lahir selalu saja seperti ini"

"(name)..." Mikey merendahkan nada bicaranya. membuat (name) waspada karena pria itu juga mulai memanggil namanya, bukan dengan sebutan Emma.

"apa kau menderita?"

EXPERIMENTAL [ BONTEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang