Seven

1.5K 249 25
                                    

"kau pasti bisa menjadi Emma yang bagus"













"Emma?"

















(name) menjadi overthinking setelah berbincang singkat dengan Mikey. tadi—lebih tepatnya setelah sarapan, seluruh petinggi pergi untuk menjalankan misi mereka. menyisakan bos dan tikusnya di dalam mansion yang besarnya puluhan kali tepat tinggal (name) yang sebelumnya.

tak ada perbincangan disana. hanya suara kegiatan para pelayan yang sibuk mengurusi tugasnya. (name) hanya mencoba menyibukkan diri dengan duduk santai di sofa besar dan membaca buku yang ia temukan disana.

sampai Mikey datang lalu mengoceh soal (name) dan sesuatu bernama Emma

Apa itu Emma?






















pluk

siang yang tak terlalu terik, sebuah kerikil mendarat pada sebuah kolam kecil berisi ikan dan beberapa bunga teratai ditaman.

taman pribadi milik Bonten maksudnya

(name) kabur dari tugasnya—menelan obat—ditemani oleh Rindou. entah kenapa, Rindou menjadi agak jinak sampai mau menemaninya seperti ini.

"arigatou Rindou-san. aku jadi tidak kesepian karena kau menemaniku" perempuan itu tersenyum manis pada Rindou

"aku tidak menemanimu. aku hanya kebetulan ingin kemari" ucap Rindou datar

"haha, itu sama saja" (name) kembali melempar kerikil ke dalam air. tiba-tiba kepalan tangan berisi kerikil baru untuk dilempar itu berhenti.
"ngomong-ngomong, Rindou-san. apa kau tau apa itu Emma?"

Rindou mengernyit curiga
"kenapa kau menanyakan itu?"

"tadi pagi, saat kalian semua pergi. Mikey-san mengajakku bicara. katanya aku harus  menemuinya nanti"

"dia bilang, kau pasti bisa menjadi Emma yang bagus. apa itu Emma?" sambung (name)

Rindou menjatuhkan bahunya dan tatapannya menjadi tajam. tentu bukan pertanda baik.
"Rindou-san?"

"nanti, turuti saja apa yang dia perintahkan. jangan menanyakan apapun, apalagi melawan atau membantahnya. kau hanya perlu diam dan ikuti. dengan begitu kau aman" jelas rindou

"itu tidak terdengar baik, apa maksudnya?" tanya (name) hati hati

"jalani saja. aku tidak bisa menjelaskannya. kembalilah, sebentar lagi sore" setelah selesai, Rindou melenggang begitu saja dari hadapan (name). ia menatap kepergian Rindou dengan wajah bingung. sejenak ia menghirup nafas lalu membuangnya.

pluk

"sialan, pikiran positif ku hilang" (name) melempar kencang kerikil besar si tangannya. moodnya campur aduk sekarang. bagi remaja sepertinya, mood buruk selalu menjadi musuh nomor satu.

semenjak berada di kekangan Bonten, (name) menjadi lebih sensitif dari sebelumnya. sensi nya kadang membuatnya lupa kalau ia berhadapan dengan kriminal
"kapan aku bisa keluar dari sini, sih?! aku memang ingin hidup kaya tapi tidak seperti ini juga, Tuhan!!"

"hidupmu bisa sengsara kalau mencela Tuhan, loh"
(name) hampir terkena serangan jantung saat suara pria menginterupsi kekesalannya.

'siapa sih'

(name) hanya menatap kesal ke arah pria yang berdiri di belakangnya. jujur, ia lupa siapa nama orang dengan badan besar ini.

"Mikey.... memanggilmu"

EXPERIMENTAL [ BONTEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang