• Pisah

2.4K 210 18
                                    

Suasana hening tak ada yang membuka percakapan. Zayn mengantarkan wanita itu ke bandara.
Sesuai dengan janjinya. Zayn membebaskan wanita itu, dia memberikan sebuah tiket pesawat kepada Zeville. Sungguh, wanita itu tak percaya, kenapa Zayn berubah secepat ini?

"Pergilah malam ini, jaga dirimu baik-baik."

Zayn memberikan amplop coklat tebal yang isinya uang.

"Bayaran selama dirumahku."

Zeville hanya terdiam tak menerimanya.

"Ambilah, hiduplah sesuai yang kau inginkan," ucap pria itu memaksa agar Zeville menerimanya.

Zayn melepaskan kalungnya, memakainya kepada wanita itu.

"Simpanlah sebagai kenang-kenangan. Siapa tahu nanti kau merindukanku."

"Cih. Itu tidak mungkin!" ketus wanita itu. Zeville mengembalikan kalung itu kepada pemiliknya.

"Berikan saja kepada jalangmu. Dia pasti akan tersipu untuk itu."

"Tapi kau adalah jalang pertamaku."

"Benarkah? Aku tidak percaya itu. Kau sangat berpengalaman malam itu. Mana mungkin aku yang pertama."

"Apa aku sangat hebat malam itu?"

"Sungguh, aku tidak ingin bertemu pria brengsek sepertimu!"

"Aku membencimu Zayn! Semoga ini adalah hari terakhir untukmu!" pekik wanita itu kesal.

"Aku harap kau menghilang dari dunia ini! Semoga kau mati saja!" kata Zeville tanpa berpikir panjang.

Wanita itu segera menarik kopernya memasuki bandara. Dia tak menghiraukan Zayn yang menatapnya dari kejauhan.

"Aku harap kita bertemu lagi Zeville saat keadaannya sudah baik- baik saja dan kemarahanmu mulai mereda."

"Maafkan aku."

•••

Zeville mengedarkan pandangannya, melihat mobil Zayn yang sudah menghilang dari sana.
Jangan berpikir dia akan sedih dengan perpisahan ini. Tentu saja tidak, malahan dia sangat senang. Mulai sekarang hidupnya bebas, dia bisa melakukan apa yang dia inginkan. 

Wanita itu terdiam dikursi tunggu, penerbangan masih menunggu 30 menit lagi.

Zeville memperhatikan seorang pasangan muda bersama anak mereka yang terlihat bahagia. Keluarga kecil yang bahagia. Sungguh,  dia ingin sekali memiliki keluarga seperti itu. Mempunyai suami yang baik, dan anak yang lucu, mungkin hidupnya tidak akan kesepian lagi.

Tapi, mana mungkin itu terjadi? Dirinya telah dirusak oleh pria brengsek itu. Zeville yakin, tidak ada pria lagi yang akan menerimanya sekarang. Lebih baik dia tidak menikah seumur hidup.

Wanita itu menghela napasnya, mulai beranjak kearah toilet yang ada disana. Namun, tiba-tiba seseorang membekap mulutnya dari belakang.

"Lepaskan!"

"Lepaskan aku!"

Pria itu menyuntikkan obat bius sehingga Zeville pingsan tak sadarkan diri.

"Kami menemukannya tuan."

"Bawa wanita itu secepatnya kemari!"

"Dia tidak bisa pergi dariku!" 

Bersambung...

Yuhuuu aku up lagi yeyeyy
Setelah berminggu-minggu hilang tanpa kabar ga ada kepastian.

Btw, makasih banget loh masih stay di cerita aku ini.

Sorry bgt klo upnya lama wkwk, aku udh mulai kuliah offline bestie. Jadi ngga sempet nulis lagi. Sumpah, ngerasa cape bgt kuliah offline, capek fisik, batin + mental, pengen ngeluh tapi..,dahlah

Yuk bisa yuk 🙂

Doain biar tugasku sedikit, jadi aku bisa lanjutin cerita ini lagi wkwk.

Dahlah, bonus pict babang Zayn akoh biar tambah semangat. Ganteng banget helppp

Pawangnya juga ga kalah cantik loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pawangnya juga ga kalah cantik loh

Pawangnya juga ga kalah cantik loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Byee, see you on next part:)


ZevilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang