• First Day

3.1K 294 13
                                    

Hari ini adalah hari pertama dimana Zeville menjadi maid dirumah ini. Dia mulai melakukan tugasnya seperti bagun dipukul 3 pagi, lalu membantu para maid lainnya ikut memasak.

"Apa aku boleh tahu, kenapa kau bisa sampai disini?" tanya Jena. Maid yang kira- kira berumur tiga puluh tahunan.

Zeville menjelaskan panjang lebar kepada mereka. Mulai dari tragedi penipuan yang dilakukan oleh supir taksi itu dan berakhir bertemu dengan Zayn.

Namun, dia menyembunyikan jika dirinya adalah anak Presiden. Eh, ralat, maksudnya anak haram yang terlahir dari rahim seorang pembantu dan tidak pernah diakui.

"Aku bekerja disini untuk ibuku. Saat pulang ke negaraku, aku ingin memberikannya banyak uang," ucap Zeville berbohong. Padahal pria itu memaksanya untuk menjadi maid disini.

"Kau sangat tepat sekali bekerja disini. Aku dan Jena, adalah seorang janda yang sudah mempunyai anak. Dengan aku bekerja disini kami bisa menyekolahkan anak kami dan mendapat pendidikan yang layak," simpul Sella, maid satunya lagi.

"Tapi suatu hal yang tidak boleh kau langgar jika bekerja disini."

"Apa itu?" tanya Zeville.

"Kau harus merahasiakan apa yang kau dengar. Jika tidak, akibatnya sangat fatal."

"Dulu seorang maid pernah mengatakan rahasia keluarga ini kepada publik. Dia mendapat uang ratusan juta dari mengatakan itu. Dan apa kau tahu? Besoknya dikabarkan suaminya meninggal, lalu disusul anaknya meninggal gara- gara kecelakaan. Dan akhirnya dia meninggal karena sakit."

"Benar, sebaiknya tutup mulutmu seolah-olah kau tidak mengetahui apa-apa disini."

"Jadi, apa rahasia keluarga ini?" tanya Zeville penasaran.

Kedua wanita itu saling menatap. "Kami tidak bisa memberitahunya, kau akan tahu sendiri."

"Ayo bawa makannya ke meja makan."

Zeville membantu para maid itu membawa makanannya, terlihat Sans kakak dari Zayn yang menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Zeville mengambilkan piring untuk pria itu.

"Biar Jena yang menyiapkan makanan untuku!"

"Dimana Zayn?"

"Zeville, tolong panggilkan tuan Zayn," perintah kepala maid itu.

"Namanya Zeville? Nama yang aneh," simpul Sans memulai makannya.

"Kenapa kau diam saja?! Cepat panggilkan adikku kemari!"

"Baik tuan."

Wanita itu menaiki tangga menuju lantai dua. Berjalan perlahan mengarah kamar yang ada di ujung sana.

"Tok, tok, tok." Zeville mengetuk pintunya tiga kali.

"Tuan muda, kakak anda sudah menunggu dimeja makan," ucap Zeville.

Tak ada sahutan dari pria itu. Apa Zayn masih tidur?

"Tok, tok, tok."

"Tuan, silahkan datang ke meja makan."

Zeville beranjak pergi. Namun, dia penasaran apa yang terjadi dengan pria itu. Dia memutuskan kembali ke depan kamar Zayn.

"Apa dia masih tidur?"

Zeville membuka pintunya perlahan, dan ternyata tidak dikunci. Wanita itu mengedarkan pandangannya, terlihat kamar itu kosong, dimana Zayn berada sekarang?

Zeville memasuki kamar itu.

"Tuan Zayn, anda dimana?"

"Tuan,"

ZevilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang