• Kebenaran

2.2K 217 9
                                    

Hujan deras mengguyur ibukota. Tanpa disadari, tetesan air hujan menembus atap mengenai wajah wanita cantik yang tertidur lelap. Wanita itu mengerjapkan matanya perlahan, menyadari dirinya berada diruangan yang tampak kumuh. Kedua tangannya diikat, dan kakinya juga diikat. Dia tidak bisa berkutik sedikitpun.

"Tolong!"

"Tolong lepaskan aku!" teriaknya.

"Kau kira bisa kabur lagi?" ucap pria paruh baya yang berada diruangan itu.

"Ayah.. " kata Zeville tak percaya.

"Dasar jalang! Berani- beraninya kau memilih pria itu daripada ayahmu sendiri!"

"Apa kau lupa? Ibumu masih bersamaku."

"Lihatlah, karena dirimu dia siksa disana. Putri macam apa kau ini?!"

Zeville langsung menangis terisak melihat video yang ibunya disiksa oleh beberapa pengawal. Sungguh, dia tidak tahan lagi dengan semua ini.

"Apa yang kau inginkan dariku?!" tanya wanita itu disela isakan tangisannya.

"Turuti perintahku atau ibumu akan mati!"

"Jika kau menjadi anak pembangkang lagi. Aku tak akan segan-segan menghabisinya!"

Zeville terdiam memikirkan hal itu. Hanya itu cara terakhir untuk menyelamatkan ibunya, dia tidak ingin ibunya terus menderita.

"Baik, jangan siksa ibuku lagi. Aku akan menurutimu. Setelah aku menikah dengannya, lepaskan juga ibuku."

Pria paruh baya itu medekat kearah Zeville. Menyentuh dagu wanita itu kasar.

"Tentu saja sayang. Andai saja kau dari dulu menurut kepadaku. Maka ini tidak akan terjadi."

"Jadilah anak penurut ya," kata Jayden mengusap kepala Zeville bak anak anjing.

"Pengawal lepaskan dia!"

Para pengawal itu membuka ikatan tangan dan kaki wanita itu.

"Beri dia makan, lalu kunci pintunya!"

"Baik tuan."

"Dan satu hal lagi..." Jayden membisikan sesuatu kepada Zeville. 

"Aku pasti akan membunuh kekasihmu itu," ucapnya tersenyum puas.

Zeville tercengang mendengarnya. Tapi, apapun yang terjadi kedepannya, dia tidak peduli lagi dengan Zayn. Mulai sekarang dia hanya akan memikirkan dirinya sendiri dan ibunya.

•••

Disisi lain, terlihat seorang wanita paruh baya sedang menyiksa seseorang.

"Dasar wanita sialan!"

"Gara- gara dirimu rumah tanggaku hancur! Mati kau jalang!" teriak Sarah sambil memukul kepala wanita itu.

"Kau dan putrimu itu hanya pembawa sial! Kalian tidak pantas hidup! Kau hanya benalu disini!"

Sarah terus memukul kepala wanita itu berkali-kali menggunakan balok kayu. Sebelum suaminya kembali dia harus membunuh wanita ini.

Wanita itu terlihat mulai mengenaskan, badannya penuh luka lebam, darah segar berceceran dimana-mana.

Sarah merasa puas dengan hal itu. Dia bergegas meninggalkan tempat itu. Namun, terlihat Shena tersadar kembali.

"Putriku..." ucap wanita itu merintih.

"Zeville bukan putri kandungku."

"Dia anakmu," sambungnya lagi.

"Apa maksudmu?"

"Aku..menukarnya dengan putriku."

"Clara anakku.."

"Kau ingin menipuku?!" pekik Sarah tak percaya.

"Kalau ingin mati! Mati saja! Jangan membuat kebohongan disini!"

Wanita itu memberikan sebuah memori card.

"Aku harus minta maaf kepada Zeville."

"Aku tidak bisa menjadi ibu yang baik untuknya."

"Zeville, maafkan aku nak..."

Wanita itu menghela napas terakhirnya. Sarah terkejut Shena tak bernapas lagi.

"Hei, bangunlah!"

"Pengawal! Periksa dia!"

"Dia meninggal nyonya."

"Apa?!" ucapnya tak percaya.

"Urus dia, katakan kepada Jayden jika dia bunuh diri."

Sarah segera memasuki kamarnya setelah kejadian itu. Kini dia berfokus kepada memory card yang di berikan oleh Shena tadi.  Tanpa basa-basi Sarah langsung mengecek isinya. Terlihat hanya ada satu video dan surat permintaan maaf disana. Dia segera memutar video yang ada disana.

Sarah terkejut setelah menonton videonya secara keseluruhan. Video berdurasi 5 menit itu menjelaskan segalanya. Dimana di rekaman itu Shena terlihat menukar bayinya. 

"Zeville..."

"Zeville adalah putriku?" ucapnya tak percaya.

"Tidak, itu tidak mungkin!"

Bersambung...

Hai, hai akhirnya aku comeback...

Ada yg kangen akoh tida?

Atau kangen babang Zayn & mbak Zeville cantiq akoh.

Yaudaa..

Nich, aku kasi bonus pict babang ganteng akoh bersama ayangnya.

Plis ga sabar next part. Bakalan ada kejutan wkwk

See you on next part :)


ZevilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang