Cakra itu romantis namun kadang terlalu overprotektif. Menikah dengan Cakra bagai sebuah cita-cita bagi Imel, namun apa mau di kata saat sebuah prahara tak terduga menimpa dan buatnya harus terpaksa menikah dengan Jovan, pria Misterius yang sulit I...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang gadis berlari tergesa membelah koridor yang sudah sepi pengguna.Tanpa mengecek Jam tangan ia sudah tahu jika jelas waktunya tak banyak lagi. Ada tugas yang bahkan belum terbalut sampul namun harus segera ia kumpulkan pada Dosen.
Langkahnya bergerak pasti, namun otaknya yang baru di ajak begadang semalaman masih belum berfungsi normal. Tergesa-gesa ia menaiki undakan tangga hingga sampai ke ubin terakhir ia berbelok kanan, arah kelasnya yang tinggal sedikit lagi berhasil ia raih. Namun karena kurang air putih ia jadi telat menyadari kehadiran orang lain telah tepat berada di depannya dan ia menabrak.
Bruk
Si wanita lantas memekik spontan dan menatap nyalang pria yang muncul tiba-tiba dihadapannya itu selagi tubuhnya mulai hoyong kebelakang dan tak butuh waktu lama sampai bokongnya menyapa lantai cukup keras, dan jangan lupakan lembaran kertas tugasnya yang jatuh berserakan disekitarnya.
"Woi! demi apa lo ngagetin gue tau ga!" Gadis itu memandang tajam pria yang baru ditabraknya itu tetap kokoh berdiri dan tengah menatapnya dingin, tanpa tanda-tanda hendak menolongnya atau apa. Ia sudah hendak menyemprot pria itu lagi dengan amarah jika ia tak segera mengenali wajah pria aneh itu.
"Bang Jovan?"
Yang di sebut namanya hanya diam, tampak dari rautnya sesaat pria itu coba mengenali si wanita, namun tak lama ia malah langsung ambil langkah tanpa mengucap sepatah kata pada wanita yang tengah membutuhkan bantuannya itu.
Si wanita melongo, sampai memutar kepala terus memandangi kepergian pria itu dengan rasa tak percaya. "Oi! Lo Bang Jovan kan? Gue bener kan? Lo ga inget gue? Gue Imel! Adiknya bang Diyo!"
Aihhh Imel menggeleng kesal. Ia sudah teriak begitu sampai di lihati beberapa mahasiswa lewat yang juga telat sepertinya, tapi yang di tuju seolah tak dengar apa-apa. Maka Sembari memungut lembaran kertas ia mendumel.
"Aih kirain panasnya Jakarta bisa ngelelehin dinginnya dia, ternyata ga mempan! Huh!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai hai hai hai first of all i want to say... Hellowww teman-teman wattpad semua. Sebelumnya aku mau berterima kasih buat teman yang udah menyempatkan mampir di work ini.
Aku akui masih newbie di dunia perwattpad-an jaman ini, karna aku pernah vakum cukup lama. Namun meski begitu cerita yang akan aku bawakan ini remake dari story yang pernah ku tulis jaman sekolaan dulu deh🤣
Aku akan berusaha Up story ini Rutin 2kali seminggu Atau mungkin lebih. Sesuai kuota.
And i... Hope u will loving this story and staytune here until Ending.
Yah story ini udah pernah aku tulis sampai end yah. Jadi sekarang aku tinggal nulis ulang dengan bahasa dan pembawaan yang lebih baik aja, revisis ulang sih gampangannya.
Oh ya. Untuk work ini aku punya Visualisasi ni, VERSI AKU YAH. penasaran ga?
Kuy lah.
1. Jovan Ryanzah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2. Imelda Putri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. Sebastian Cakra Adhiathama
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gimana? Cucok kan hehehe Karakter yang lain nyusul yah. Gambar diatas cuma untuk mempermudah ngehalu yah, ga ada sangkut pautnya sama hidup pribadi mereka dan tentu saja terserah kalian mau pake atau enggak referensi dari aku ini. Bebas...