🥤83. Pertarungan

9 0 0
                                    

Mata Imel terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Imel terbuka. "Jovan? "

Ia begitu terkejut mendengar suara pistol yang baru mmbangunkannya dari idur siang paling melelahkan yang perna ia alami.

Imel berteriak, memanggil nama Jovan dan meminta tolong berkali-kali namun masih seperti ebelumnha, suaranya teredam oleh dentuman musik dari sekelilingnya.

Merasa haus pita otak, ia merangsak turun dari kasur dan susah payah berdiri dengan kaki terikat, Imel menimbang akan meloloskan diri dengan barang apa yang ada di kamar itu dengan gusar.

Ditengah kepanikan itu sebuah ide terlintas di benak dan ia tak buang-buang waktu langsung mengambil Jam weker diatas nakas dengan tanganya yang terikat di balik tubuh lalu dilemparnya ke arah kaca lemari di seberang ranjang.

PRANG

Tak buang waktu Imel lekas menjatuhkan tubuhnya kembali keatas ranjang lalu merangkak ke sisi lain mencari pecahan kaca yang cukup besar untuk ia gunakan.

Perlahan ia duduk di lantai tempat pecahan kaca berserakan, Imel meraih sebuah pecahan setelah menggenggam ujung seprai, takut ujung tajam pecah itu akan melukai tangannya sebelum bisa menolongnya sama sekali.

Setelah yakin memposisikan kaca dengan tepat Imel menggorokannya pada tali yang mengikat tangannya. Setelah penuh kesabaran dan bersusah payah ikatan itu berhasil di patahkan, Imel hampir menangis bahagia langsung melepas ikatan di kakinya lalu bangkit hati-hati melewati pecahan kaca menuju pintu.

Namun sialnya disaat itu juga gagang pintu berputar dan terbuka. Seorang wanita berpakaian minim masuk membawa nampan berisi piring dan gelas yang sepertinya akan diberikan pada Imel.

Imel yang panik buru-buru kembali memungut pecahan kaca tajam tadi dan menodongnya pada gadis yang membawa nampan.

"Sutt! Diam! " Ancam Imel tiba-tiba sembari mendekatinya dan menarik gadis itu masuk ke dalam kamar, membuat nampan dan makanan yang dibawanya jatuh begitu saja di lantai.

"Diam please! Gue mohon banget! Please tolong gue yah! Gue harus keluar dari sini, gue harus nolong suami gue!"

Gadis itu mengangguk-angguk dengan raut ketakutan melihat ujung tajam kaca yang Imel arahkan padanya.

"Barusan, suara tembakan barusan dari mana asalnya? "

Gadis ketakutan yang dari pakaiannya Imel asumsikan sebagai LC itu menggeleng ketakutan dan mulai menangis. "Aku ga tau, aku cuma ikutin suruhan mereka disini. Aku ga tau apa-apa... "

Melihat gadis itu mulai menangis Imel bingung, ia tak menduga anak buah Sean dan Tanya akan selemah ini. Dengan tetap waspada Imel memilih mundur meraih gagang pintu dan keluar dari dalam kamar setelah beri ancaman terakhir. "Diam didalam aja! Atau nanti gu-gue lukain lo! "

==][==

Untungnya Jovan berhasil menghindari peluru yang sempat dilepaskan salah satu anak buah Sean, dan Jovan segera menyepak tangan pria itu hingga pistolnya terlempar jauh. Satu bogeman lagi dan Jovan berhasil menumbangkan pria yang lainnya.

Our Blue Sky : JOVAN (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang