Cakra itu romantis namun kadang terlalu overprotektif. Menikah dengan Cakra bagai sebuah cita-cita bagi Imel, namun apa mau di kata saat sebuah prahara tak terduga menimpa dan buatnya harus terpaksa menikah dengan Jovan, pria Misterius yang sulit I...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepanjang perjalanan Jovan berbicara dengan Radit di telepon, pria itu menjelaskan jika di rumah Imel telah dikirimi sebuah paket aneh.
Berisi surat Panggilan sidang percerain dari Pengadilan negeri. Jovan merasa sangat tidak memahami maksud Radit, dan ia tak bisa percaya sebelum memastikan semua dengan kedua matanya langsung.
Sampai dikediaman Imel sesuai dugaannya, Jovan langsung di sambut oleh ibunda Imel yang mencecarnya dengan beragam pertanyaan dan membuat kepala Jovan yang sedang kalut semakin pusing.
Untungnya Diyo peka melihat Jovan yang hanya diam tak menjawab satupun pertanyaan yang Ibunya tanyakan. Pria itu menahan pundak sang ibu dan membawanya mundur duduk disofa.
Aron berikan Jovan berkas yang pria itu inginkan, dan Jovan langsung mengernyitkan dahi bingung tak memahami isi surat itu, bukan, bukan karena Jovan mendadak jadi bodoh, namun lebih karena surat itu sangatlah tidak masuk akal, mengapa ada surat panggilan dari pengadilan untuk sidang bercerai atas nama dirinya dan Imel disaat salah satu dari mereka tidak ada yang mengajukannya?
Jovan tahu Imel, wanita itu tak mungkin berbuat sampai sejauh ini. Mengingat bahkan berkas yang sempat di antar Diyo Ke Jakarta kapan hari yang niat awalnya hendak Imel gunakan tuk urus berkas perceraian itu pun malah Imel berikan pada Jovan untuk disimpan, sebab mulai membaiknya hubungan mereka berdua kini, tak mungkin Imel mengurus ini semua tanpa sepengetahuan Jovan.
Terlebih mereka kini bahkan sudah sepakat tak membicarakan perpisahan lagi. Semua kalimat dalam surat ini benar- benar tidak masuk akal!
Dan parahnya, surat ini muncul bersamaan dengan saat hilangnya Imel?
"Sialan! Rencana mereka sejauh ini? Udah coba kalian periksa Ron? Dit? Keaslian surat ini?"
Aron dan Radit mengangguk bersamaaan dengan wajah lesuh, "Resmi, Jov. Tercatat di pengadilan negeri sekitar, dan jadwal di keluarkannya, kemarin. Siapa pun dalang dibalik kejadian ini gue akuin tuh orang niat banget sih, sampai punya orang dalam ditempat pemerintahan gini segala. "
Jovan terkejut saat lembaran surat di tangannya di tarik seseorang tanpa permisi lalu dilemparkan ke udara, ayah Imel muncul dengan raut tak bersahabat menatap nyalang pada mantunya bersamaan dengan lembaran kertas yang perlahan jatuh disekitar mereka.
"Coba kamu jelasin sama saya, apa maksud semua ini?! Surat panggilan sidang perceraian? Kamu bercanda, Jovan!" Ayah Imel tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Tak menyangka menantu yang mengambil anaknya dalam semalam dengan cara tidak benar, namun mulai ia percaya akan setia, bisa membahagiakan dan menjaga anak gadisnya ternyata sungguh hanya seorang pecundang menyedihkan.