*****
☬ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☬
Dua minggu telah beralu sejak Ayara dan Elina menghilang, dan hingga saat ini pun keduanya tak pernah muncul dan di temukan. Kenzo dan Raksa pernah ingin menyewa salah satu detektif ternama, namun di tolak keras oleh Rangga. Cowok itu ingin dirinya sendiri yang menemukan keberadaan Ayara, dia sendiri yang akan menemukan Ayara dan menjelaskan semuanya.
Rangga bersyukur karna kedua orang tuanya tidak pernah menelfon dirinya, jika mereka menelfon ia mungkin akan kehilangan semuanya.
Tentang Tisha, gadis itu sering menemui Rangga, memberikan cowok itu makanan tapi Rangga sama sekali tidak pernah menyentuh makanan itu. Selera makannya telah hilang setelah kepergian Ayara.
Seperti saat ini Rangga berada di dalam kamar miliknya, setelah dua minggu ia bermalam di rumah Ayara, kini ia mengunjungi rumahnya sendiri setelah kepergian Ayara.
Rangga ingin segera mengetahui siapa seseorang yang membantu Ayara untuk pergi darinya. Entah apa yang akan ia lakukan kepada orang itu, yang saat ini ia fikirkan hanyalah bagaimana ia bisa menemukan Ayara.
"Ayara, kamu dimana?"
Mata Rangga terpejam, tangan cowok itu bergerak mengambil sesuatu yang berada di dekatnya, sebuah rokok dan korek api. Rangga menghisap nikotin itu dengan candu. Rangga terus menyesapnya hingga habis tanpa membuka matanya.
Pintu kamar Rangga terbuka menampil dua orang remaja yang seumuran dengannya. Bagas yang melihat Rangga merokok menghela nafas pelan.
"Ga," panggil Bagas berjalan mendekati Rangga.
"Ngapain?" Tanya Bara dingin.
Rangga tak menjawab, cowok itu masih tetap sibuk dengan nikotin yang ia hisap.
"Bangun," perintah Bara.
Bagas mengambil rokok yang berada di mulut Rangga dan juga yang bungkusan rokok itu.
"Lo apa-apaan!" Rangga menatap tajam ke arah Bagas.
"Lo yang apa-apaan Ga, lo kenapa jadi kayak gini? Kalau keadaan lo kayak gini, lo fikir Ayara bakalan balik?"
Bagas menatap Rangga yang terlihat kacau, tubuh cowok itu sedikit mengurus dari biasanya, kantung mata yang menghitam dan wajah cowok itu yang terlihat lelah. Seberat itu di tinggal?
"Lo harusnya mikir Ga, gimana biar lo bisa temuin Ayara. Lo putus asa sekarang? Bangun lo," Bara menyeret Rangga hingga tubuh cowok itu tersungkur kelantai.
"Pergi," usir Rangga memejamkan matanya.
"Lo capek Ga? Lo lelah?" Tanya Bagas menaikkan sebelah alisnya.
"Bangun Rangga," Bara sedikit kesal. Dengan kasar Bara membantu Rangga untuk berdiri hingga cowok itu berdiri tegak.
"Gue capek," ujar Rangga, Bara terlihat tak suka dengan ucapan Rangga.
"Lo capek? Lo udah mau nyerah nyari Ayara? Yang selalu lo bilang sama gue itu artinya apa hah?" Bara menarik kerah baju Rangga hingga cowok itu menatap dirinya.
"Lo siap kehilangan Ayara buat selamanya? Lo nyerah secepat itu?"
"GUE CAPEK BARA, GUE GAK NYERAH. BATIN GUE CAPEK," Bentak Rangga tersulut emosi mendengar ucapan Bara.
"Lo capek? Gimana sama Ayara?" Ujar Bagas menaikkan satu alisnya.
"Semua salah gue, iya salah gue. Gue terlalu berlebihan sama Ayara. Gue terlalu mentingin ego gue, gue lebih pentingin lo semua demi cinta gue sendiri. IYA GUE SALAH, SALAH BESAR MILIH HAL ITU DULU." Rangga mengacak rambutnya frustasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/279294681-288-k989350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga cruel boy [Completed]
FanfictionApapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terima kasih untuk semua lukanya, semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir untukku 𝗠𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝗔𝘆�...