awal untuk akhir

6 3 2
                                    

Pertemuan yang tak di sangka mungkin sekeliling kita mengatakan itu sudah terencana namun menurut ku itu suatu ketidak sengajaan ,aku tak pernah tau kau yang dulu ku kenal dengan segala baik yang kurasakan kata nyaman pula yang sering sekali menjadi alasan ku untuk bertahan kini berubah menjadi satu sakit yang begitu amat dalam
Ronald Sean Anderson ,kau Pria yang ku kunal dengan segala ketulusan yang ku miliki namun mengapa awal yang indah berakhir sesakit dan sekacau ini.

Tapi tenang bertemu dan mengenal mu tidak menjadi satu penyesalan dalam hidup ku ,aku hanya menyesal mengapa aku harus setulus itu untuk hati yang masih main main kepada ku ,tidak ini bukan salah mu kak ,ini salah ku yang terlalu banyak harapan yang ku simpan padamu hingga aku lupa bahwa berharap pada selain tuhan hanya bisa menciptakan rasa kecewa yang serupa.

Di balik gorden yang berwarna cokelat susu itu Alana terbaring lemah di atas tempat tidur dengan banyak alat alat medis yang menyatu dengan tubuh nya ,sedangkan keluarga Alana yang menunggu hanya bisa melihat di balik kaca dengan penuh doa dan harapan menunggu keajaiban Tuhan
"La ,bunda disini ala kuat ya sayang "ucap bunda dengan linangan air mata di pipi nya ,tak terkira rasa sakit nya melihat putri kecil yang selalu ada dalam genggaman nya sekarang harus terbaring tak berdaya dengan banyak benda asing di sekeliling nya jangan kan melihat nya tersenyum membuka mata saja sudah menjadi harapan satu-satu nya .
Bunda berdiri dengan satu bayi yang di gendong nya ya betul adik Alana yang beberapa bulan lalu lahir tetapi belum Alana belum sempat melihat adik cantik nan gemas itu ,ia sangat sekali mirip dengan Alana tak kulit putih bulu mata lentik menjadi pelengkap

"La,ini bunda bawa adik bayi ala pengen liat kan sayang "tutur ibu Alana ,Fandi yang menilik istri nya itu langsung Memerintah agar untuk kembali ke pulang kerumah agar ia dan bayi yang ia bawa bisa istirahat "Bun ,bunda pulang aja ya biar ayah ya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"La,ini bunda bawa adik bayi ala pengen liat kan sayang "tutur ibu Alana ,Fandi yang menilik istri nya itu langsung
Memerintah agar untuk kembali ke pulang kerumah agar ia dan bayi yang ia bawa bisa istirahat
"Bun ,bunda pulang aja ya biar ayah yang jaga Alana nanti kalau ada apa apa bunda telpon bunda ,bunda istirahat kasian juga dd nya udara rumah sakit ga baik buat bayi "pinta Fandi pada sang istri
Rani pun luluh ketika mendengar ucapan Fandi lalu perlahan pergi

Jam sudah menunjukkan pukul 23.30 Alana masih belum juga ada perubahan  bahkan dokter serta prawat sudah bulak balik untuk mengobservasi namun lagi lagi dan lagi tidak ada perkembangan.

Disisi lain Sean di dalam mobil nya di ditemani satu gadis yang entah siapa bahkan Alana tidak mengetahui keberadaan gadis itu ,gadis yang bersama Sean mereka sedang asik berdua
Tring ... Satu bunyi notifikasi muncul pada handphone genggam milik Sean

"Lo kerumah sakit kalau hidup Lo ,ga mau di bantui rasa penyesalan "
"Pengecut gw tau Lo lagi sama cewe murahan itu "

Pesan itu terkirim mungkin dari salah satu teman Sean.

"Alana di pindahkan kerumah sakit Indonesia,karna orang tua Alana melihat banyak sekali orang sekeliling Alana yang sengaja tidak di beri tau ternyata tau dan menunggu Alana ,orang yang sayang Alana ,tapi gw yakin lo ga masuk kedalam orang orang itu "

Jleb kata kata itu berhasil membuat Sean tak terpaku hingga menghentikan setoran nya ,pikiran yang ada dalam kepala Sean ,sedih kacau ada semua ada
Sean tau semua tindakan nya ini salah tetapi semua rasa yang ia miliki sewaktu bersama Alana itu murni nyata adanya dengan tetapi ia pun bingung mengapa kondisi saat ini harus serumit sekarang.

"Arghh begoo Sean bego"Teriak Sean sambil memukul mukul kepala dan kaca yang ada di

Bagaimana angkasa yang Renjana pada sang bulan ,dan baskara yang sulit sekali bertemu bulan ,mereka sama sama memiliki keindahan namun sulit sekali dipersatukan, mereka sama sama menginginkan tetapi terhalang kata Aksa yang menyadarkan pada satu kata kenyataan ,hingga jalan akhir dari semua itu ialah kata perpisahan.

Lihat lah keindahan itu pada sang pemilik itu angkasa hanya bisa tersenyum melihat bunda dari kejauhan ,melihat dua hati patah karna keadaan lantas harus siapa yang di salahkan ketika takdir tuhan yang sudah menjadi jawaban.

"Se bawa mobil nya jangan ngebut gini Se aku takut" ucap launa gadis yang di sambing pria itu

"Brisik Lo semua ini karna Lo bangsat "sentak Sean dengan tinggi ia mengumudi dengan sangat kencang
Tak lama kemudian ia sampai pada tujuan yang dari awa bukan menjadi pilihan yaitu satu rumah sakit yang saat ini menjadi rumah Alana

Satu teman Sean tidak lain tidak bukan Tezza menyadari akan kehadiran Sean situ ia tak sanggup menahan segala bentuk emosional yang ada dalam diri nya kesal tentu saja karna ini bukan sean teman yang selama ini ia kenal .
Tezza menghampiri Sean dengan kapalan tangan nya
Bugh bugh satu pukulan tezza berhasil mendarat pada tubuh Sean ,Sean yang menyadari atas segala kesalahannya hanya bisa menerima dan ia pikir ia pantas mendapatkan semua ini bahkan tidak sebanding dengan segala kesalahan yang ia buat untuk Alana
"Lawan gw se ,kan Lo jago "
"Udah za udah ini rumah sakit "
Ucap ailen yang berusaha memisahkan keributan itu

"Argh gua cape sama tingkah Lo"

S

ean menghampiri kedua orang tua nya yang sama sedang menunggu Alana mereka duduk di kursi rumah sakit dengan tatapan penuh harapan
Alana sudah mereka anggap sebagai anak perempuan mereka sendiri tidak membedakan antara Sean dengan Alana.

Ayah dari Sean berdiri menepis tangan yang tadi nya akan berjabat dengan Sean yang sebelum tau ada kejadian ini akan menjadi tangan yang memeluk erat tubuh gagah itu kini tidak lagi kecewa sungguh kecewa ,ia merasa gagal menjadi seorang ayah yang mendidik anak lelaki nya ini .

Plakk tamparan itu jatuh pada pipi Sean dengan keras hingga orang yang ada di situ seketika tertuju pada sumber suara itu

"Anak sialan masih berani kamu datang kesini ,liat kelakuan kamu bahkan di titik sadar dia ,dia nunggu kamu siapa yang ajarin kamu jadi anak pengecut Kaya gini " ucap ayah Sean dengan berusaha menahan sedikit bentuk emosi nya agar tidak merusak dan membuat kacau dalam rumah sakit

"Udah pah udah kasian sean "
Ucap ibu Sean

"Kamu masih bisa kasian sama dia ,dngn semua sikap dia yang Kaya gini "

"Maaf mah "(ucap Sean dngn sujud)

"Mamah maafin kamu se tapi kejadian ini bikin mmh sangat amat kecewa ini bukan sean yang mmh kenal "

Maaf hadir ku hanya menyisihkan kata luka dalam hidupmu
_sean

End & Wait  (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang