Bagian 4 : Sampai

1.6K 156 15
                                    


Happy reading
Jangan lupa,
Vote dan komentar
<(^°^)>

My Little Family
by ICHADRAY
.
.
.
.
*

Sang kepala keluarga itu membelokkan mobil, sudah cukup dekat dengan pemukiman warga tetap pulau rintis. Manik keunguan yang terbingkai kacamata terlihat berpendar, melihat-lihat sekitar tanpa meninggalkan fokus pada jalanan.

Fang tersenyum tipis, menyadari bahwa tak cukup banyak perubahan di sekitar sejak terakhir kali mereka ke sini. Lingkungan bersih nan asri yang menjadikan kenyamanan udara untuk di hirup. Ia melirik sang Istri, Boboiboy tampak sependapat dengannya, mereka bertukar senyuman, lebih kepada nostalgia yang berarti.

Pemuda manis terkekeh, menoleh memeriksa anak-anak yang berisik dan bersemangat sejak mereka semua telah terjaga.

"Mom.. apa sudah dekat?!" Blaze berseru, tak bisa diam dari tempatnya duduk. Ia meletakan kedua lututnya diursi untuk melihat keluar melalui jendela.



"Mom.. seberapa jauh kita?!" Taufan mengikuti Blaze, tertawa pelan merasakan angin yang menyapu surai kecoklatannya.

"Kak Hali.. look.. ada penjual buah!" Thorn bergegas menuju Blaze setelah melihat sang kakak, tak menyadari ia refleks sedikit melemparkan bonekanya. Ia berteriak keras begitu menemukan stand di pinggir jalan yang menawarkan berbagai macam buah-buahan.

Solar yang merasa terganggu sedikit bergeser, duduk tenang di samping Halilintar yang menguap malas.

Di belakang, Ochobot bergeser mengawasi, memperingati tiga kembaran yang hiperaktif untuk tidak terlalu dekat pada jendela mobil.

Melihatnya Boboiboy tersenyum, ia bisa melihat bahwa Gempa melirik cemas para adik kembarnya yang terus berceloteh sembari melihat keluar. Wajahnya yang manis tertampil khawatir itu sangat lucu.

Berbanding dengan Ice, kembaran imut nomor lima itu malah sibuk membereskan biskuit yang ada di dalam plastik, menghitung jumlahnya dan menyimpannya. Bibir kecil tersenyum puas lalu kembali memejamkan mata untuk tidur, membuat Boboiboy terkekeh karena gemas. Bertanya-tanya bagaimana Ice bisa begitu cepat  mengantuk.



"Sudah dekat, sebaiknya kita bersiap untuk turun sebentar lagi. Dan Taufan, Blaze, Thorn... Dengar apa kata Ochobot. Nanti kalian bisa jatuh, sayang." Ucap Boboiboy lembut, mengambil boneka dinosaurus Thorn yang jatuh di dekat Solar.

Ochobot mengatur kembali si kembar, menggeleng maklum. Permen kapas yang terbungkus apik ia singkirkan, memilih untuk meletakkannya di belakang agar mendapatkan lebih banyak ruang.


"Greendino!" Thorn kembali memeluk bonekanya, tertawa kecil bersama Blaze yang juga memainkan robotnya.

Boboiboy mengangkat tangannya, mencubit lembut pipi gembul Thorn dan Blaze untuk mendapatkan balasan tawa sang anak. Terlalu gemas melihat kelakuan imut si kembar.

Berbalik, sang istri menatap Fang, baru menyadari jika pria tampan itu memperhatikan dari pantulan kaca kecil yang tergantung di depan. Tersenyum hangat melihat Boboiboy yang entah sejak kapan tersipu.
"Something wrong hm?"



Fang terkekeh, manik keunguannya memancar hangat. Ia meraih sebelah jemari Boboiboy, mengecupnya singkat. 

"I love you." Ucap sang pria tulus, tersenyum dan kembali memperhatikan jalan. Terlepas dari perasaan mencintai Ibu dari anak-anaknya, Fang tahu bahwa ia selalu mengagumi sang istri yang telaten dan sigap pada anak-anak. Merasakan hatinya menghangat bahkan hanya untuk melihat Boboiboy tersipu setiap kali ia memberikan perhatian setelah sekian lama mereka bersama. 

My Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang