My Little Family

Bagian 7 : Teman

Happy reading
Jangan lupa
Vote
Komentar
(^-^)
-
My Little Family
by ICHADRAY
.
.

Pria dengan tujuh anak itu berjalan menuju kedai, meninggalkan Ice untuk tidur nyaman di kasur bersama Fang yang menjaga rumah. Suaminya itu mengatakan butuh sedikit waktu lagi sampai urusannya selesai dan Boboiboy mengerti.

Manik almond cerah menyusuri sekitar, menggeleng maklum melihat para elemental cilik telah melepaskan celemek lucu mereka, kini berkeliaran bermain. Terlihat hanya Gempa dan Halilintar yang masih membantu Ochobot dan Tok Aba melayani pembeli yang sudah sedikit. Beberapa pesanan pasti telah di antar kepada masing-masing pelanggan saat matanya menangkap dari Ochobot dan Tok Aba yang tidak kerepotan.

Blaze dan Taufan entah bagaimana telah menarik perhatian para pelanggan untuk meladeni lelucon mereka. Boboiboy tersenyum maklum saat beberapa orang menatapnya cerah sambil memberikan atensi pada dua bocah yang kini berlarian lucu sembari memakan permen kapas.

"Kak Taufan! Jangan ambil bagian Blaze!" Si kecil Blaze berteriak, bibir kecil itu merengut kesal.

"Aku hanya mencicipinya sedikit!" Taufan membalas, tersenyum mengejek dan berlari begitu Blaze ingin mengambil permen kapas miliknya.

"Kak Taufan...!"

..

...

"Dua kembaran itu masih saja aktif."

"Aku khawatir, mereka bisa terjatuh. Mungkin aku akan mengajari Blaze dan Taufan cara menjadi atlit lari yang hebat?"

"Mereka hanya bermain-main. Lihat.. sekarang mereka berdua tertawa."

 Suara itu terdengar lembut, geli oleh kelakuan kembar identik yang menggemaskan.

Boboiboy menoleh, menatap hangat dua orang wanita yang menuju ke arahnya. Wajah dewasa yang hangat, penuh senyum dan Boboiboy dengan cepat mendekat. Mereka adalah Yaya dan Ying, sahabat masa kecilnya. Dua wanita cantik yang selalu menemaninya saat dulu.

Boboiboy mengingat jika mereka sudah cukup lama tidak bertemu sejak dua tahun yang lalu. Wanita stylish hangat berkerudung merah muda yang identik. Pakaian kasual yang dipadukan dengan jas kedokteran membuatnya sangat elegan.

 Yaya adalah seorang dokter umum, pilihan sang wanita berkerudung merah muda sejak mereka lulus. Bersama pendidikannya yang padat, Boboiboy mendukung apapun yang Yaya pilihan walau mereka benar-benar perlu menyempitkan waktu untuk sekedar bertemu. Ia juga mendengar jika Yaya sudah akan mulai membuka prakteknya sendiri. Menjelaskan mengapa perempuan yang bertetangga dengan sang Kakek itu berada di sini sekarang.
Tidak heran mengingat wanita berkerudung itu sangat pintar dari kebanyakan orang. 

Beralih, Boboiboy menatap tersenyum Yaya berjalan santai dengan Ying di samping, perempuan yang masih berkuncir dua itu tersenyum senang, membuat kedua mata cerah itu menyipit gembira. Boboiboy baru menyadari rambut Ying sekarang menjadi agak panjang, membingkai wajah berponi yang tampak berbinar di sebalik kacamata bundar, setelan kaus santai namun masih bergaya modern, Ying sungguh menawan dari apa yang terlihat. Boboiboy mengingat, wanita dengan kemampuannya yang bisa berlari kencang itu telah menjadi seorang sosialita muda. Itu adalah sebuah karir yang cukup menjanjikan, terlebih mengetahui Ying sangat pintar dalam mencari ilmu tentang sekitar. Boboiboy tidak melupakan bagaimana Ying cukup sering ia lihat di acara para influence dan beberapa produk yang di iklankan.

Mengetahui itu membuat Boboiboy merasa bangga, teman-temannya sangat mengagumkan. Dan meski, Boboiboy tidak terlalu berharap besar jika kemungkinan mereka bisa mendapatkan waktu luang untuk sekedar bertemu, lagipula Boboiboy dan Fang tinggal di daerah perkotaan yang cukup jauh. Mereka mempunyai kesibukan masing-masing, mengetahui dua sahabat perempuannya ada di sini cukup mengejutkan. Hanya tinggal Gopal, ia menyimpulkan sahabat gempal yang bersama mereka sejak kecil itu tengah berada dalam kesibukan. Biasanya, tidak membutuhkan waktu lama sampai Gopal menimpali dengan kejutan bersama anak-anak, menemukan hanya ada Yaya dan Ying menjadikan hati Boboiboy terasa hangat.