Bagian 5 : Rumah Tok Aba

1.7K 140 14
                                    

Happy reading
Jan lupa
Vote
Komentar
.
.
My Little Family
by ICHADRAY
(^✓^)
.
.
.

Hari cerah untuk memulai akhir pekan yang santai di kampung halaman. Boboiboy bangun terlebih dahulu hanya untuk melihat bahwa malam sudah melambaikan tangan, memperkenalkan bagian dari cerahnya kepada dunia. Ia membuka selimut dan mengerang, melemaskan sedikit ototnya sebelum menoleh. Fang masih tidur, tampak nyenyak sesudah melakukan perjalanan yang cukup panjang kemarin. 

Boboiboy tersenyum, menaikan selimut lalu mengecup pipi sang Suami, terkikik geli akan reaksi Fang yang menggeliat menariknya agar ia tersandung kembali ke tempat tidur. 

"Sebentar lagi, masih agak gelap," bisik Fang samar, kembali memeluk sang Istri karena menginginkan kehangatan yang sempat hilang. Ia tersenyum damai sembari mencium tengku Isterinya dalam dekapan, membaui aroma manis yang membuat Fang terasa damai. Ia sedikit lelah dan hari masih agak gelap di luar, lagipula mereka sedang berlibur akhir pekan, merilekskan diri sebentar bersama belahan jiwanya tanpa diganggu anak-anak bukanlah ide yang buruk.

"Hei... Kita harus memasak untuk sarapan, Ochobot pasti sudah ada di dapur sekarang." Boboiboy membalas pelan, tak bisa meninggalkan senyum saat ia diperlakukan penuh kasih setiap pagi oleh Ayah dari anak-anaknya. Berpikir adalah keputusan yang bagus menuruti Fang dan bermanja, tapi ada hal yang harus Boboiboy lakukan selain tidur kembali di pagi hari untuk bersantai. Mereka perlu asupan makanan pagi yang sehat, Ochobot pasti sudah ada di dapur, sedikit suara samar pemanas air membuktikannya.
"Ingin aku buatkan sesuatu?" Lanjut Boboiboy bertanya. Ingin mengalihkan atau Fang tak akan melepaskannya.


Fang membuka matanya, mengecup pipi yang merona kesukaannya. "Masih ada persediaan roti? Roti bakar berselai cokelat terdengar enak." Jawab Fang mengutarakan keinginannya, ia memejamkan matanya kembali merasa mengantuk.

"Sepertinya masih, aku akan membuatnya sekarang."
Dengan begitu, Boboiboy bangkit kembali, tertawa menyadari Fang yang sedikit merenggut namun memutuskan untuk diam. Ia menghadiahkan sang Suami ciuman cepat, hampir akan memelototi Fang saat pria tampan itu malah meremas pinggulnya diiringi seringai seperti dia tidak melakukan apa-apa.

Boboiboy melangkah keluar setelah membersihkan diri sebentar, berjalan menuju ruangan para anak-anaknya tidur. Mereka memang mengatur para elemental untuk tidur di manapun mereka suka, dan sebagian besar Boboiboy cilik itu memilih untuk tidak lagi tidur bersama orang tuanya, walaupun sebenarnya Fang dan Boboiboy tidak keberatan.

 Ia merasa hatinya menghangat melihat para elemental masih memejamkan mata di atas tempat tidur yang dibuat besar dan melebar, berpelukan nyaman di bawah selimut. Terlihat Tok Aba berada di tengah-tengahnya, tidur damai sambil tersenyum.


Halilintar tidur tenang di sebelah Thorn dan Solar yang masing-masing memeluk sang kakak. Boneka dinosaurus berwarna hijau itu terhimpit di antara lengannya Thorn dan Halilintar, Juga Solar yang meringkuk memeluk sebelah lengan si kakak penuh sayang, sang Ibu tak bisa tidak tersentuh. Halilintar tidak terganggu sama sekali.

Di samping Solar ada Taufan, kembaran nomor tiga itu tersenyum lebar, tampak berada dalam mimpi yang indah saat bahkan kaki kecilnya keluar dari selimut menimpa perut Tok Aba.

Di sebelah sang Kakek lagi tertidur Blaze, sepertinya telah terjadi perebutan wilayah dengan melihat betapa erat tubuh kecil itu memeluk si Kakek. Ice yang sedikit lebih jauh itu telah membuatnya benar, tak ingin  kemungkinan kembaran aktif itu mengganggu tidur nyamannya bersama sang Kakak, Gempa. Anak kembar nomor dua itu tidur damai di bawah selimut bersama Ice, memeluk si adik penuh sayang.


My Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang