Bagian 6 : Kedai

1.3K 121 7
                                    

Happy reading
Jangan lupa
Vote dan komentar
.
My little Family
by ICHADRAY
.
.
.

Pria manis dengan senyum tulus itu memasang celemek dengan pin kedai cokelat Tok Aba, merasa masih pas di tubuhnya bahkan setelah ditinggal begitu lama. Boboiboy dengan semangat membantu Tok Aba membawa barang, menyusun semua persediaan cokelat di tempat yang seharusnya berada.


Mereka telah memutuskan jika hari ini akan menemani sang Kakek menjaga kedai cokelatnya yang terkenal. Puas pada hasil susunan yang sempurna, Boboiboy menarik senyuman hangat, mengalihkan perhatiannya kepada anak-anak yang kini menyusul bersama Ochobot di belakang seraya memanggilnya.


"Mom...!" Langkah kecil dan tawa manis memanggil sang Ibu itu sungguh menggemaskan.

Boboiboy dan Ochobot telah mendandani semua kembaran dengan setelan kaus dan celana panjang santai dengan warna favorit masing-masing si kembar. Membuat tampilan imut yang benar-benar bisa mengalihkan mata semua orang.


Halilintar berjalan santai bersama Solar, Ice dan juga Ochobot yang memantau. Sedangkan kembaran lainnya tampak berlarian mencoba meraih sang Ibunda duluan. Itu terlihat seperti lima kembaran lainnya tengah melakukan sebuah kompetisi, Boboiboy menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa meninggalkan senyuman menyadari bahwa Gempa, Taufan, Blaze dan Thorn kini mendekat semangat.

"Blaze duluan! Kedai Atok!" Blaze berteriak sambil tertawa, melompat-lompat kecil di dalam kedai yang terbuka.


"Curang! Tidak ada yang menang! Aku yang duluan!" Taufan menyahuti, cemberut lalu membalas hal yang sama ke arah Blaze yang menjulurkan lidah mengejek.

"Kita semua kalah, Mommy yang pertama kali sampai." Gempa menengahi, tertawa pelan saat Taufan dan Blaze bersama-sama cemberut ke arahnya.


Boboiboy tertawa, mengusap puncak kepala anak-anaknya yang manis.
"Jadi, Mom yang menang hm? Apa hadiahnya?" Sang Ibu berjongkok, mencubit lembut pipi gembul Thorn yang tertawa memeluk bahunya.


"Ciuman untuk Mommy!"
Jawab mereka serempak, tiba-tiba beralih menerjang Boboiboy yang semakin tertawa geli merasakan wajahnya dicium penuh kasih oleh anak-anaknya. Mereka tertawa bersama.

.

.

Ochobot memakaikan Boboiboy cilik itu sebuah apron kecil, bersama pin nama khusus yang cantik, para elemental itu kini terlihat sungguh menggemaskan. Tok Aba pasti sengaja membelikan mereka semua, mengingat terakhir kali mereka berkunjung adalah saat Gempa dan Thorn meminta apron yang sama.



Sedikit membenahi setelan terakhir Ice, Ochobot dan Boboiboy memulai hari begitu para pelanggan mulai berdatangan. Sang Ibu menyarankan agar tugas para si kembar dibagi berbeda, Karena tak mungkin melayani para pelanggan di tempat yang sama dengan kembaran cilik yang aktif.



"Mom! Boleh Taufan membantu? Boleh?" Si kecil Taufan mendekat manis, menarik baju Boboiboy yang tengah duduk menunggu.



"Mom! Apa yang bisa Blaze lakukan?" Blaze bertanya, dengan semangat memamerkan cengiran lebarnya, manik oranye membara itu bersinar.

"Mom! Ada pelanggan." Ice menyahuti kalem, ia duduk sambil menguap sebelum menatap beberapa remaja yang baru sampai.

"Mommy, apa pertama? Susu atau gula?" Solar menimpali, menggeser kursi agar ia bisa naik dan menjangkau counter, mengangkat sekaleng susu bubuk dan gula.

"Pertama adalah bubuk cokelat." Gempa menjawab pelan, membantu si bungsu Solar menyiapkan alat-alat. Tampak juga Halilintar yang menuangkan air.



My Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang