16. Kepemilikan

49K 5.7K 640
                                    

"Bukankah hidup ini sebetulnya mudah? Jika rindu, datangi. Jika tidak senang, ungkapkan. Jika cemburu, tekankan. Jika lapar, makan. Jika mulas, buang air. Jika salah, betulkan. Jika suka, nyatakan. Jika sayang, tunjukkan. Manusianya yang sering kali mempersulit segala sesuatu. Ego mencegah seseorang mengucap "Aku membutuhkanmu".

 Fiersa Besari

.

.


.

"Seline, bunda Widya beneran hamil?"

Seline diam saja mendengar pertanyaan Theo. Theo saja terkejut apalagi dia!

Saat ini Theo dan Seline sedang berada di halaman belakang rumah Seline dengan Theo yang berbaring dan berbantalkan paha Seline.

"Seline juga masih ga percaya."ucap Seline tanpa melihat Theo. Ia masih memikirkan akan membeli sianida dimana!

"Seline, buat anak yuk."ucap Theo tiba tiba setelah beberapa saat hening.

Seline reflek langsung menunduk ke arah Theo. Ia tidak salah dengar?

"Maksud kamu?!"tanya Seline menatap Theo tajam. Kemana Theo nya yang polos?!

Theo tersenyum tanpa dosa menatap Seline yang sedang menatap dirinya tajam. Ia baru berkata seperti itu Seline sudah marah apalagi jika ia anu anu.

"Ya, ya, jika Seline punya anak pasti anak itu akan sangat lucu! Dia akan tampan seperti Theo dan Cantik seperti Seline!"ucap Theo bersemangat.

Sejujurnya, itu hanyalah salah satu alasan Theo. Alasan utama Theo sudah jelas untuk mengikat Seline lebih erat agar tidak ada peluang untuk Seline meninggalkan nya.

Seline menghembuskan nafasnya pelan. Theo tetaplah Theo. Tidak ada yang berubah darinya. Dan Seline bersyukur atas itu.

"Tidak bisa. Kita belum menikah."ucap Seline tegas.

Meski di zaman sekarang banyak remaja sepantarannya yang sudah gol duluan sebelum menikah. Namun Seline tidaklah seperti itu. Bagaimana pun, pihak perempuan lah yang nantinya akan selalu dirugikan. Jodoh dan mati tidak ada yang mengetahui. Jika misal, ia tidak berjodoh dengan Theo namun ia sudah melakukan hal itu dengan Theo. Dan meski setelah itu ia mendapatkan jodoh yang mau menerimanya apa adanya. Jika sewaktu waktu mereka bertengkar mungkin saja pihak lelaki akan mengungkit dirinya yang sudah tidak perawan secara tidak sengaja maupun disengaja. Bukankah itu akan memicu pertengkaran berikutnya? Atau, jika misal ia hamil duluan meskipun Theo mau bertanggung jawab. Tapi selamanya itu akan menjadi aib untuknya.

Lagipula, kadang Seline heran, yang diperkosa disuruh menikahi orang yang merkosa. Ya kalo si cowo yang merkosa ganteng, tajir dan masih muda. Jika misal yang merkosa kakek kakek gendut cucu segudang?! Ya enak si kakeknya rugi si ceweknya.

"Kalo gitu ayo kita nikah!"ucap Theo dengan wajah yang berseri.

Seline seperti de vaju. Sepertinya ia sudah pernah mendengar kata itu, tapi, kapan?

"No. Seline belum siap. Nikah bukanlah hal yang mudah. Lagipula, kita masih sekolah."ucap Seline tegas.

Ia memang mengakui ia sudah jatuh cinta pada Theo.

Obsesi Antagonis [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang