Obsesi Antagonis [ON GOING]

25. Aura Anggita

"cukup. Jangan sampe ada lagi perasaan tertarik, hanya karena diperlakukan dengan baik."

.

.

.

Seline membuka matanya perlahan. Dia mengerutkan keningnya saat melihat Theo yang tampak gagah dengan setelan jas khas pengantin berwarna putih. Theo berdiri beberapa meter dari posisi Seline.

Theo tampak berkali kali lebih tampan saat mengenakan pakaian khas pengantin seperti itu. Wajahnya juga tampak lebih dewasa dari biasanya. Aura kebahagiaan terasa menguat dari Theo.

Melihat Theo tersenyum lebar membuat Seline tanpa sadar ikut tersenyum.

Theo berjalan menuju Seline.

Deg deg deg

Jantung Seline berdetak sangat cepat. Seline tanpa sadar mengepalkan tangannya erat.

Theo berhenti tepat didepan Seline. Theo berlutut ala pangeran dan mengulurkan tangannya.

Seline bisa merasakan jantungnya terasa akan copot. Seline perlahan menerima uluran tangan Theo. Namun Seline menatap tangannya tak percaya saat tangannya justru menembus tangan Theo. Seline berusaha menggapai tangan Theo berulang kali namun hasilnya tetap sama. Tangannya menembus tangan Theo!

Kepanikan Seline terhenti saat melihat sebuah tangan menerima uluran tangan Theo.

Seline langsung berbalik. Seline terpaku saat melihat seorang wanita tersenyum lebar dengan mengenakan gaun pengantin yang serasi dengan jas yang dikenakan Theo. Lalu pandangan Seline kembali pada Theo yang bangkit dan menggenggam tangan wanita itu erat.

Wanita itu berjalan, menembus tubuh Seline. Theo dan wanita itu berjalan dengan gagah dan anggun diiringi teriakan bahagia penonton.

Seline mengedarkan pandangannya. Ia melihat Zion yang tampak serasi dengan Agatha. Sahabat Theo juga nampak hadir dengan pasangannya masing masing.

Pandangan Seline kembali pada Theo yang sudah berada di atas panggung dan berbalik menatap ke arah para tamu dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya.

Seline menggeleng pelan.

Ini pasti mimpi kan?

Ia masih hidup!

"Theo!"

Seline berteriak dengan keras agar Theo mendengarnya.

Namun seakan tuli atau keberadaannya tidak disadari oleh orang orang, Theo dan semua orang tak terusik sedikitpun.