27. Move on

17.3K 2.4K 219
                                    

"kalo ga ada rasa. Gue ga akan sesusah ini ngelupain Lo."

.

.

.

Seline mencoba mengacuhkan sekitarnya. Sepertinya kembalinya ia ke sekolah setelah seminggu tidak masuk membuat siswa siswi heboh. Cukup alay, tapi ini novel.

"Seline! Astaga, akhirnya Lo balik!"

Baru saja Seline masuk kedalam kelas, suara teriakan Kesya sudah menggema sambil menghampiri Seline.

"Lo tau? Sekolah rasanya sepi banget kalo ga ada Lo."

Ucapan Kesya membuat Seline memutar bola mata malas.

"Alay."Seline mencibir lalu berjalan menuju tempat duduknya.

Sedangkan Kesya yang mendengar ucapan Seline menghentakkan kakinya tak terima kemudian menyusul Seline dan duduk disampingnya.

"Tumben pada belajar."komentar Seline saat melihat teman sekelasnya sedang fokus membaca LKS.

"Lho? Lo ga baca grup?"tanya Kesya heran.

"Kenapa?"tanya Seline. Ia memang malas membuka grup sekolah.

"Hari ini kita ulangan harian Sejarah, matematika sama Fisika." Penjelasan Kesya mampu membuat Seline shock berat.

'nyesel gue masuk sekolah hari ini.'batin Seline geram.

***

"Kamu kenapa?"

Pertanyaan Theo tak dihiraukan oleh Seline. Seline tetap berjalan menuju kantin dengan wajah yang pucat dan tubuh yang lemas. Otaknya sepertinya sudah terkuras hingga kosong karena ujian berturut turut tadi. Bahkan dengan kejamnya guru menunda istirahat pertama dan berakhir istirahat pertama ditiadakan. Ini saja sudah memasuki istirahat kedua. Seline benar benar lemas. Dia harus segera sampai ke kantin dan makan banyak untuk mengisi otaknya.

Seline menghentikan langkahnya saat tiba tiba Theo berdiri didepannya dan berjongkok membelakanginya.

"Ayo naik."ucapan Theo sontak membuat Seline bingung. Sudah dia bilang otaknya terkuras habis.

Tak ada jawaban dari Seline membuat Theo berdecak kesal. Dengan sabar dia mencoba menjelaskan.

"Kamu lemes kan? Sini naik kepunggung aku biar aku gendong sampe kantin. Aku ga mau nanti kamu malah pingsan."ucap Theo.

Seline terkejut mendengar ucapan Theo. Theo ini pengertian sekali.

Seline dengan sedikit ragu menuruti ucapan Theo. Meski harus menahan malu karena diperhatikan banyak orang. Itu lebih baik daripada ia harus berjalan menuju kantin. Sejarah, fisika dan Matematika! Benar benar kurang ajar!

Beraninya kok keroyokan.

Akhirnya, berkat Theo, Seline sampai di kantin dengan cepat. Kesya? Tidak salah jika Seline menyebutnya teman biadab! Lihat saja, Kesya sudah duduk anteng dipojok kantin dengan 2 piring batagor yang sudah habis dan sekarang sedang menghabiskan satu mangkok mie ayam. Sedangkan dirinya tadi ditinggal begitu saja didalam kelas.

"Kamu mau persen apa?"tanya Theo.

Seline mengalihkan pandangannya dari Kesya ke Theo. Ia berfikir beberapa saat sebelum menyebutkan pesanannya.

"Ayam geprek, bakso, siomay, batagor, cilok, dan pempek. Minumannya jus alpukat, es jeruk dan es teh anget."ucap Seline.

"Em? Serius?"tanya Theo ragu.

Obsesi Antagonis [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang