bener kata tina, mata phil teduh bin sayu 😍
tangan ini ko bawaannya peng ngelus rahangnya yakk (sadar tant, ga boleh gitu sama anak didik sendiri) 🤭😆Tina POV
"Apaan elu bilang??!" Tanyaku dengan mata melotot.
"Budek lu ya? Gue bilang, kayanya elu suka Phil deh, bener kan?"
"Dari mana elu bisa nyimpulin sesuatu yang gak mungkin itu, hah?" Aku bergidik ngeri.
Irma begitu deh, kepekaannya terkadang terlalu over. Bagaimana bisa dia bilang aku suka Philipp si tuan besar?
Suka Irma bilang? Membayangkannya saja sulit.
Tidak pernah terpikirkan olehku suka kepada si tuan besar yang manja dan tidak bisa apa-apa.
Dari mana aku bisa suka Philipp? Lagi-lagi tubuhku bergidik.
"Jangan pake bergidik, pura-pura deh, kalau emang suka ngaku aja, lagian gak ada larangannya kok suka sama mantan saudara tiri"
"Ya setidaknya kalian bisa kembali jadi satu keluarga kalau nanti menikah, eh bentar kenapa jadinya kocak, emak elu sama bapaknya Phil entar malah jadi besanan ya hahaha..."
"Itu kalau di jadiin sinetron judulnya, bapak tiriku jadi besan ibuku, apa mantan saudara tiriku jadi suamiku, apa mantan bapak tiriku jadi mertuaku"
Irma memang absurd. Aku sampai tidak bisa berkata-kata membalasnya.
Bingung sama cara kerja pola pikir otaknya Irma, dia bisa sampai berpikir yang orang lain tidak terpikirkan.Untung Philipp sedang tidak berada di ruangan bersama kami.
Jam segini biasanya Philipp sedang pergi membeli pop i*e blender di tetangga kostan Irma yang membuka warung aneka jajanan minuman.
Sejak dia mendapatkan gaji pertama, hobinya sekarang sering mampir jajan, kemarin saja dia membeli cilor sampai lima puluh ribu, kata Philipp rasanya unik."Dari dulu gue penasaran deh, Tin" Suara Irma kembali terdengar.
Paling malas kalau sudah mendengar kata-kata Irma yang menyebutkan 'penasaran'.
Seperti yang sudah-sudah, dia pasti akan melontarkan pertanyaan konyol yang tidak bisa aku jawab."Sebelum elu nanya, gue mau jawab pertanyaan elu soal kenapa bule-bule cebok pake tisu"
"Gimana-gimana?" Irma menopang dagunya dengan wajah terlihat tertarik ingin tahu.
"Gue sih pernah liat di toktik, ada penjelasannya kenapa bule-bule abis poop ngebersihinnya cuma pake tisu doang"
"Konon zaman dahulu kala, karena kondisi cuaca di luar negeri itu pas musim dingin, dingin banget"
"Sampai air aja bisa membeku, nah pas mereka abis poop cebok pake air, elu bisa bayangin dong gimana efeknya" Lanjutku.
"Maksud elu lubang pantat mereka langsung beku gitu pas mereka cebok pake air?" Tanya Irma.
"Ya mungkin begitu, makanya mereka cari alternatif lain buat ngebersihin diri setelah poop, akhirnya mereka bersihinnya pake tisu deh" Jawabku.
"Kalau orang kaya bersihinnya ada yang pakai wol nah kalau orang yang tidak mampu pakai daun kering atau kulit jagung sampai ada yang pakai tongkat sama batu" Aku terdiam lalu kepalaku menunduk lemas.
Kenapa aku bisa masuk ke percakapan absurd seperti ini?
"Gue gak bisa bayangin pantat beku gara-gara cebok pakai air dingin"
"Lubang pantatnya kalau keras jadi es gimana cara..."
"Ir, gue mohon, bisa gak berhenti penasaran sama hal-hal absurd kaya begini?" Pintaku dengan wajah memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Step Bro
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 20/2/22 -