Malemnya.
"Dari mana nyet?" tanya Junkyu yang duduk diruang tengah. Nyambi main game.
"Beli makan" balas Haruto.
Haruto naruh 2 piring nasi goreng dimeja.
"Ru lo kalo ngasih makan yang bergizi dikit kek. Nasi goreng mulu perasaan. Lama-lama ngerak juga nih perut" protes Junkyu.
Haruto mukul kepala Junkyu pelan, "Halah sok, kaya yang usus lo merk gucci aja. Lagian masih mending masih gue beliin"
"Oh jadi mau itung-itungan? Iya?!"
Ini si Junkyu ngegas mulu perasaan. Bukan gimana-gimana, tapi telinga Haruto tuh kadang bisa sampai bunyi nginggg saking cemprengnya suara Junkyu kalo lagi rewel.
"Emang kalo mau itung-itungan berani?? Iya?" balas Haruto.
Junkyu langsung kicep.
Ya jelas. Orang biaya hidup dia dikost kebanyakan nebeng Haruto mulu.
Muka aja ganteng. Dompet mah cacat fisik.
Iya dompetnya Junkyu selain udah rombel juga ngga ada duitnya. Hih miskin, itu kata Haruto.
Haruto sama Junkyu akhirnya mulai makan. Mau makan aja suka dipersulit.
Ya mereka ini.
"Jeongwoo pindah" kata Haruto tiba-tiba.
"Hah?" Junkyu baru nyuap nasi ke mulutnya noleh.
"Jeongwoo pindah ke luar kota"
"Lah kenapa?"
"Capek temenan sama lo"
Junkyu bergerak seolah mau ngelempar sendoknya ke Haruto, "Gue gampar pake sendok ya lo lama-lama, Ru"
Haruto ketawa, "Papahnya ada dinas diluar kota, jadi Jeongwoo disuruh ikut"
"Kok aneh sih"
"Aneh gimana?" tanya Haruto.
Junkyu ngusap dagunya, "Maksudnya Jeongwoo juga kuliah disini ngekost, kenapa harus ikut ke luar kota coba?"
Haruto diam sebentar.
"Apa ada hubungannya sama Jaehyuk?" tanya Junkyu.
Haruto geleng kepala. Setau cowok itu hubungan Jeongwoo sama Jaehyuk ngga benar-benar ketahuan. Jadi kenapa Jeongwoo harus ikut ke luar kota? Seolah-olah mau jauhin Jeongwoo dari Jaehyuk?
"Kalo semisal hal itu terjadi sama kita gimana?"
Haruto balik dari pikirannnya karena dengar pertanyaan dari Junkyu.
Topik yang paling dihindari mereka berdua tapi mau ngga mau mereka harus sesekali ngebahas hal itu.
"Jujur gue juga ngga tau, ngga pernah ngebayangin lo pergi dari gue" jawab Haruto.
"Atau mungkin lo yang pergi dari gue" balas Junkyu.
Haruto natap Junkyu, cowok yang udah berhasil ngebuat Haruto jungkir balik cuma demi ngeliat senyum Junkyu setiap harinya.
Begitupun Junkyu, yang rela ngelepas dunianya agar bisa masuk sepenuhnya ke dalam dunia Haruto.
Mereka saling jatuh ke dalam satu sama lain terlalu dalam.
"Kok jadi melow ya suasananya" kata Junkyu sambil ngusap leher belakangnya.
"Kim Junkyu" panggil Haruto.
Junkyu kembali musatin atensinya ke Haruto.
"Gue ngga tau apa yang bakal terjadi dimasa depan. Tapi gue bakal selalu disamping lo"