7

1.3K 204 40
                                    

"Apa yang lagi jadi beban lo, Kim Junkyu?"

Junkyu diam. Tapi matanya ngga lepas dari Haruto.

"Jawab gue, Junkyu" ulang Haruto.

Junkyu mulai ngalihin pandangannya. Natap lurus kedepan.

Ngga bakal kuat dia terus-terusan kalo natap Haruto.

Junkyu ngebasahin bibirnya, "Gue mau putus"

Dengan cepat rahang Haruto mengeras.

"Kenapa?"

Tanpa perlu ngeliat reaksinya Haruto, Junkyu udah tau kalo cowok itu marah.

Dari suaranya yang kian memberat.

"Kita ketahuan" kata Junkyu.

Emang dari awal Junkyu ngga berniat nutupin masalah ini ke Haruto. Dengan pura-pura minta putus dengan alasan Junkyu udah ngga punya rasa buat Haruto.

Nope.

Junkyu ngga mau ngebohongin dirinya sendiri.

Rasa Junkyu akan selalu nyata untuk Haruto.

"Kapan?" tanya Haruto.

"Pas lo nganter gue pulang. Papah ngeliat kita ciuman" balas Junkyu.

Haruto memandang lelah kedepan. Setelahnya ngga ada suara dari keduanya.

Junkyu sama Haruto saling larut dalam pikiran masing-masing.

Haruto sendiri sekarang berasa pengin ngetawain nasibnya sekarang. Terlalu menyedihkan untuk dibayangkan.

Ayahnya, keluarga yang satu-satunya Haruto punya pergi.

Dan sekarang Junkyu, pemilik hatinya juga bakal ninggalin dia.

"Lo mau kita putus?" tanya Haruto.

Junkyu ngangguk pelan.

"Apa lo ngga mau berjuang sama gue?"

Junkyu terdiam. Demi apapun Junkyu juga pengin berjuang sama Haruto, tapi Junkyu mencoba berpikir lebih realistis.

Kalaupun mereka berjuang, Junkyu tau kalo Haruto yang bakal banyak berkorban.

Papahnya pasti bakal berlaku seenaknya sama Haruto. Dan Haruto sekarang udah sendiri. Junkyu takut Haruto bakal terluka lebih dalam lagi terlebih Haruto sendirian.

"Susah Ru"

"Apa susahnya?"

Junkyu menyisir rambutnya dengan jemarinya, "Susah karena lo bakal yang lebih banyak berjuang dan berkorban buat gue"

"Gue ngga masalah Junkyu"

"Tapi itu masalah buat gue" tanpa sengaja suara Junkyu sedikit meninggi.

Haruto natap putus asa ke Junkyu, "Terus gue harus gimana? Gue ngga mau lo pergi. Tolong jangan tinggalin gue" kata Haruto lirih.

Junkyu tertegun sama suara Haruto yang sedikit gemetar. Junkyu ngehela nafas pelan lalu narik Haruto buat masuk ke pelukannya.

Haruto ngelingkarin tangannya di pinggang Junkyu, Haruto nyembunyiin mukanya diperpotongan leher Junkyu.

Junkyu sendiri berusaha menyembunyikan diri dipelukan Haruto.

Dunia sedang bermain dengan kejam.

"Gue minta maaf Ru" kata Junkyu pelan.

Haruto ngga ngejawab dan lebih milih ngeratin pelukannya.

"Gue minta maaf" kata Junkyu sekali lagi dengan tangis yang mulai pecah.

LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang