END

2.3K 206 41
                                    

4 tahun kemudian.

Dalam 4 tahun terakhir banyak hal yang telah dilalui.

Masa bahagia, sedih dan lainnya.

Sampai masa puber Johan yang jujur merepotkan. Junkyu bahkan harus bolak balik ke SMA Johan karena diawal semester Johan benar-benar menggila.

Banyak ikut tawuran dengan alibi mencari jati diri.

Tapi yasudahlah, setidaknya Johan memiliki IQ diatas rata-rata. Jadi nilainya bisa dibanggain. Ngga cuma modal muka gantengnya.

Kembali dikeadaan pagi hari di kamar Haruto dan Junkyu. Keduanya sudah menginjak usia 38 tahun. Hampir kepala 4.

Udah tua aja.

Junkyu ngebuka matanya. Badannya ngerasa pegal, nyeri ngga jelas.

Junkyu natap Haruto yang tidur disebelahnya, "Dasar ngga sadar umur" kata Junkyu.

"Kamunya juga menikmati" balas Haruto yang ternyata udah bangun. Cuma masih nutup mata.

Meskipun keduanya hampir kepala 4 tapi ketampanannya belum hilang. Selain rutin olahraga, Haruto sama Junkyu rajin perawatan.

Aslinya mereka sih males tapi Johan itu mulutnya kompor. Terus-terusan ngatain keriput.

"Cepet bangun. Kerja kan kamu" kata Junkyu yang bangkit duluan.

Haruto mendudukan dirinya dan meregangkan badannya.

Beberapa saat kemudian.

Haruto dan Junkyu keluar kamar. Niatnya Junkyu mau bikin sarapan tapi Johan. Anaknya yang sekarang udah berusia 18 tahun udah sibuk didapur.

 Anaknya yang sekarang udah berusia 18 tahun udah sibuk didapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi buat 2 manusia yang mendesah semalaman penuh. Makasih lho, aku jadi harus pake earphone sampai telinganya berdenging" kata Johan. Menyindir.

Junkyu yang udah berdiri ngga jauh dari Johan mukul pantat anaknya, "Mulutnya pagi-pagi udah minta digampar duit"

Haruto mah milih diam aja. Lagian udah biasa.

Johan senyum dan noleh ke belakang, "Pah, deketan coba" kata Johan.

Junkyu ngernyitin dahinya tapi tetap mendekatkan diri ke Johan.

Cup! Cup!

Johan ngecup pipi Junkyu beberapa kali.

Nah ini baru Haruto ngga diam aja, "Heh bocil ngapain kamu cium-cium Junkyunya ayah?"

Johan natap Haruto dan meletin lidahnya.

Haruto mau ngelempar sendok tapi udah dipelototin Junkyu duluan. Dasar Johan si anak papah.

Junkyu kemudian duduk disebelah Haruto, "Bikin sarapan apa kamu?"

"Nasi goreng aja biar cepet" kata Johan.

LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang