Paginya Junkyu bangun dengan badan remuk redam.
Sialan.
Haruto brutal banget semalem.
"Ru, bangun" kata Junkyu dengan ngegoyangin badan seseorang yang tidur disebelahnya.
Tapi beberapa saat dibangunin Haruto ngga juga bangun.
Junkyu yang kesel langsung narik selimut Haruto dan mukul pantat Haruto yang emang ngga ketutup apapun.
"Aduduuhh" teriak Haruto.
Haruto ngusap pantatnya dan narik selimut buat nutupin badannya lagi sebelum bangun.
"Kenapa sih, sayang?" tanya Haruto.
"Aku pengin minum" kata Junkyu.
Haruto ngernyitin dahinya, "Ya minum. Ngapain laporan?"
Junkyu makin kesel sekarang. Dengan kenceng Junkyu mukul pukul perut Haruto.
Haruto langsung meringkuk, "Sakit woy lah Kim Junkyu!"
"Kamu tuh makin umur malah makin ngeselin. Aku haus, ambilin minum dong" kesal Junkyu.
"Ngomong dong dari tadi!"
"Kamu yang harus peka dong!"
Junkyu mandang kesal Haruto. Haruto ikutan natap balik Junkyu dengan kesal dong.
Dikira takut apa?! Enggalah.
Haruto dengan masih natap sinis Junkyu mulai bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar.
Tapi,
"Itu pake baju dulu. Burungnya lepas tau rasa"
Krik, krik, krik.
Haruto balik lagi dan mungutin baju yang dilempar sembarang semalem, "Ini juga mau pake kok!"
Ini kenapa malah Haruto yang ngegas mulu?
Kebawa arus kengegasan orang luar negeri?
Beberapa saat kemudian.
"Nih" kata Haruto ngasih segelas air putih.
"Makasih" jawab Junkyu.
Haruto balik ngerebahin diri lagi di tempat tidur. Dipikir-pikir dari kemaren pagi pas sampai Indonesia, Haruto langsung pergi ke makam ayah ibunya.
Terus lanjut ketemu Junkyu.
Malemnya, olahraga malam sama Junkyu.
Pantes sekarang Haruto masih ngerasa capek.
Haruto mulai mejemin mata, mau menjemput mimpi. Tapi ngga jadi karena Junkyu ngelus kepala dia. Terlalu sayang kalau mau ditinggal tidur.
"Aku nanya serius boleh?" tanya Junkyu.
Haruto ngebuka matanya dan langsung narik Junkyu kedalam pelukannya. Ngejadiin lengan kanannya sebagai bantal.
"Boleh"
"Yaudah, tapi tangannya tolong anteng" kata Junkyu karena tangan Haruto tuh mulai nakal dipunggung dia. Posisinya cuma Junkyu yang belum pakai baju. Masih bergelung diselimut.
Haruto akhirnya berhenti. Daripada Junkyu ngambek.
"Mau tanya apa?"
"Kamu kenapa baliknya cepet?" tanya Junkyu.
Hah?
Gimana nih maksudnya? Junkyu pengin Haruto balik ke Indonesianya lebih lama?
7 tahun ngga cukup?