Disinilah Junkyu dan Haruto akhirnya.
Duduk didepan mamahnya Junkyu. Dengan Junkyu yang sebenarnya gantian gugup setengah mati.
Keinget beberapa tahun lalu, saat kedua orangtuanya ngerendahin Haruto. Sakitnya weh. Ngga bisa dijelasin.
Junkyu ngelirik kearah Haruto. Keliatan tenang. Terlalu tenang bahkan.
Jujur aja, Junkyu ngga tau apapun tentang rencana Haruto buat ketemu orangtuanya. Haruto cuma bilang, Junkyu cukup duduk manis disebelahnya.
Biar Haruto yang nyelesein semuanya.
Mamah Junkyu yang dari tadi duduk diseberang depan ngga lepas pandangannya dari gimana Junkyu yang terus-terusan ngelirik Haruto.
Keliatan khawatir banget. Padahal Haruto juga anteng.
"Haruto kapan balik? Tante dengar kamu kuliah diluar negeri" tanya mamah Junkyu membuka obrolan.
Papah Junkyu lagi mandi. Baru pulang kerja.
Haruto ngalihin pandangannya ke sosok wanita yang dulunya pernah Haruto anggap selayaknya ibu dia sendiri. Itu dulu.
"Udah 2 bulan lebih balik ke Indonya, tante" balas Haruto sopan.
Meskipun ngga pakai senyuman, Haruto masih santun kok.
"Ahh udah lumayan lama ya. Tinggal dimana sekarang? Dirumah lama? Atau apartement?" tanya mamahnya Junkyu lagi.
Haruto noleh ke Junkyu yang ternyata juga lagi natap dia. Haruto senyum, "Selama saya di Indo, saya tinggal di apartement Junkyu"
Junkyu cuma diam. Ngga berniat nyari alasan buat menyanggah.
Mamah Junkyu juga diam. Ngga berniat memperpanjang obrolannya.
Beberapa saat kemudian papah Junkyu datang. Duduk tepat dihadapan Haruto.
Sunyi.
Suasana terasa sangat dingin. Junkyu sama mamahnya hanyalah pemeran pasif disaat kaya gini. Tokoh utamanya adalah papah Junkyu dan Haruto.
Papah Junkyu ngga ngalihin tatapannya dari Haruto. Begitupun Haruto, ngga ada lagi rasa rendah diri untuk takut ngebalas tatapan papah Junkyu.
Udah dibilang kalau Haruto yang sekarang adalah lelaki yang berusia 27 tahun. Dengan segala pencapaian luar biasanya.
Dulu Haruto akan menundukan kepala ketika menghadapi papah Junkyu. Merasa tidak memiliki apapun sebagai bentuk pengorbanannya untuk Junkyu.
But, right now. Ngga ada yang bisa ngehalangin seorang Watanabe Haruto.
Haruto akan mengambil kembali yang memang seharusnya menjadi miliknya. Sejak awal.
"Lama ngga ketemu om" kata Haruto membuka percakapan.
Papah Junkyu ngehela nafas, "7 atau 8 tahun?"
"7 tahun" kata Haruto.