22

1.4K 186 18
                                    

Junkyu menatap Johan yang pulang sekolah dengan keadaan memiliki beberapa luka.

Junkyu melipat kedua tangannya didepan dada dan menghela nafas pelan, "Muka kamu kenapa? Kejedot got?" tanya Junkyu.

Johan memutar bola mata malas. Papahnya emang suka ngeledek.

"Tetot! Udah naik level. Bercinta sama tiang listrik" kata Johan kemudian melangkah masuk kedalam rumah.

Junkyu diam. Kemudian menendang pantat Johan pelan.

"Aduh papah ih" keluh Johan dengan mengusap pantatnya.

Junkyu meletin lidahnya terus berjalan mendahului Johan, "Mandi terus tunggu papah dikamar" kata Junkyu.

Johan cuma ngendikin bahu.

.

.

.

Junkyu membuka kamar Johan saat sudah mendapat ijin masuk. Ngga bisa asal masuk aja. Johan udah gede. Malu kalau lagi ganti baju, Junkyu atau Haruto masuk kamar.

"Duduk sini. Papah obatin lukanya" kata Junkyu menepuk tempat disebelahnya. Johan mendekat dan duduk disofa sebelah Junkyu.

Junkyu meneliti luka diwajah anaknya, "Kenapa berantem?" tanya Junkyu dengan mulai mengobati luka Johan.

"Biasalah anak cowok"

"Ngga usah kebanyakan petingkah. Masih kecil" kata Junkyu.

"Kata ayah ngga papa asal masih wajar" Johan ngga mau kalah.

"Ayah kamu itu sesat. Jangan didengerin"

"Cepuin ayah nih"

Junkyu senyum miring, "Sana kalo berani"

Keduanya kemudian diam. Junkyu fokus ngobatin Johan dan Johan sibuk ngegigit bibir bawahnya. Nahan sakit.

Junkyu ngga ada lembut-lembutnya. Bersyukur deh yang jadi dokter itu Haruto, bukan Junkyu. Bukannya sembuh malah semakin sekarat pasiennya kalau dokternya itu Junkyu.

"Pah" panggil Johan.

"Mn?"

Diam.

"Ngga papa" kata Johan.

Junkyu natap mata Johan sekilas. Kemudian mengangguk.

"Selesai. Jangan aneh-aneh dulu. Ntar muka kamu tambah jelek kalo banyak lukanya" kata Junkyu sambil ngeberesin kotak obatnya.

"Papah keluar. Makan malam jam 7, keluar kamar. Jangan dikamar terus kaya perawan" kata Junkyu sebelum menutup pintu kamar Johan.

"Emang masih perawan"

"Joo"

"Kepleset pah mulutnya" kata Johan dengan nunjukin sign peace.

Setelahnya Junkyu memasuki kamarnya yang ternyata Haruto ada disana. Baru pulang.

"Tumben balik cepet" kata Junkyu mendekat kearah Haruto. Berjinjit dan memberinya kecupan dibibir Haruto.

"Udah senior mah aku" sombong Haruto.

"Ru" panggil Junkyu.

"Apa sayang?" jawab Haruto tanpa ngalihin perhatiannya ke Junkyu. Masih sibuk lepas kemeja. Gerah.

"Johan berantem"

Haruto ngangguk sebagai balasan.

Diam. Sunyi.

"Aduhh" Haruto mengaduh pas punggungnya yang telanjang dilempar sama bolpoin.

Junkyu pelakunya.

"Apasih Junkyu? Mau ngajak berantem? Nantilah abis makan malem, biar ada tenaganya" kata Haruto dengan ngambil bolpoin yang jatuh dan dilempar balik ke Junkyu.

LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang