Seminggu kemudian.
"Nanti pulangnya mau aku jemput jam berapa?" tanya Junkyu yang sekarang lagi nganter Haruto ke rumah sakit.
Haruto beneran nerima tawaran di rumah sakit Cahaya. Setelah dipaksa Junkyu.
Katanya deket restaurant Junkyu, jadi enak ngawasinnya. Itu kata Junkyu.
Haruto ngelepas sealtbeatnya, "Ngga usah jemput, aku ke restaurant kamu aja. Sekalian makan"
"Lah tumben" kata Junkyu. Soalnya selama ini Haruto itu ngga mau diajak ke restaurant Junkyu.
"Mau menilai masakan restaurant kamulah" kata Haruto.
"Dih kaya yang situ jago masak aja" balas Junkyu.
"Setidaknya aku bisa ceplok telur kuningnya ngga pecah. Kamu bisa apa? Maksiat dilancarin mulu, itu masaknya dilancarin dulu"
Junkyu sontak mukul lengan Haruto, "Mulut kamu emang belum pernah aku gosok pake ketek aku ya?"
Haruto cuma ketawa sebagai balesannya.
Udah waktunya kerja. Haruto berniat keluar mobil tapi sebelumnya nyempetin diri buat ngecium bibir Junkyu.
Ngelumat dan ngegigit.
"Sakit sialan!" kata Junkyu dengan ngedorong dada Haruto.
"Ntar aku kena rabies gimana kalo digigit kamu?" kata Junkyu dengan ngaca pakai hpnya.
Haruto nyentil kepala Junkyu keras, "Lebay"
"Ihh sakit, kamu mah kekerasan mulu" kata Junkyu.
Haruto yang ngeliat Junkyu ngerengek mulu akhirnya ngebawa Junkyu ke pelukannya, "Aduh, maaf ya sayang. Aku bercanda"
"Tapi sakit" kata Junkyu.
"Iya ngga lagi-lagi"
Haruto ngelepas pelukanya dan ngecup lama dahi Junkyu.
"Aku pergi dulu. Take care, baby" kata Haruto terus keluar mobil.
Ninggalin Junkyu yang perlahan pipinya merah.
Haruto kok makin sweet sih?
Junkyu bisa-bisa gonna die nih.
.
.
.
Pukul 7 malam Haruto memasuki restaurant dengan nuansa mewah itu.
Jungkyu yang emang lagi ngga jauh dari pintu masuk senyum ngeliat Haruto datang.
"Baru dateng?" tanya Junkyu.
Haruto natap Junkyu sekilas, "Basa basinya garing"
Junkyu langsung pasang muka datar, "Masih untung di sapa, nyet"
Haruto langsung noleh dan seketika Junkyu kicep.
Beberapa hari lalu mereka berdua sepakat buat ngerubah gaya bahasa mereka.
Mereka udah 27 tahun masa masih mau manggil satu sama lain pake anjing monyet.
Berasa abg labil banget.
"Mulut aku kepleset" kata Junkyu pelan terus berlalu pergi.
Mau ke dapur buat minta makanan buat Haruto.
"Itu siapa pak? Temennya bapak? Ganteng ih" komentar Ara, salah satu koki Junkyu yang sibuk ngintipin Haruto dari kaca pintu dapur.
Junkyu cuma mutar bola mata malas.
Ara gantian ngintilin Junkyu, "Seumuran bapak ya? Masih muda dong. Kenalin bisa lah"
"Iya ntar saya kenalin. Tapi kalo ditolak jangan nangis" kata Junkyu.