Pukul 10 malam Junkyu dan Haruto baru sampai apartement. Setelah keduanya nyempetin diri buat dinner romantis.
Ya ngga romantis juga sih. Soalnya Junkyu sempet bikin repot Haruto karena lidahnya kegigit.
Junkyu ngalungin tangannya dileher Haruto. Baru aja masuk apartement, Haruto tiba-tiba nyerang dia.
Sepatu mereka belum sepenuhnya dilepas.
"Sebentar Ru. Kita belum mandi" kata Junkyu ngelepas ciumannya.
Haruto tapi ngga peduli. Dengan sekali sentak Haruto narik pinggang Junkyu, ngebuat jarak keduanya terkikis.
Haruto awalnya ngasih kecupan ringan disekita leher Junkyu. Tapi lama-kelamaan berubah jadi gigitan yang meninggalkan bekas.
Kalau sebatas kissmark kecil sih nggapapa. Tapi ini semua gigi Haruto langsung terjun ngegigit leher sama bahu Junkyu. Ngundang pekikan Junkyu.
"Sakit sialan!"
Haruto yang dengar Junkyu ngumpat langsung ngelumat bibir Junkyu. Seolah ngga mau ada celah, Haruto nekan tengkuk Junkyu.
Junkyu harus sedikit berjinjit agar ciumannya ngga ngebuat dirinya terlalu mendongak.
Baju Junkyu udah berantakan. Bibir bengkak, rambut agak awut-awutan dan sabuk celananya udah kelempar entah kemana.
"R-ru, kamar aja. Jangan disini" kata Junkyu.
Soalnya ini didepan pintu masuk astaga.
Haruto akhirnya narik diri dari Junkyu. Kenapa Haruto yang berantakan gini malah keliatan seksi banget?
Haruto ngebawa Junkyu ke gendongan depannya, "Iya, ayo ke kamar. Kamar kita"
Junkyu sedikit merona. Haruto mode sweet gini ngga ada lawan.
Haruto ngedudukin Junkyu ditempat tidur, dengan Haruto yang duduk dibawah tempat tidur.
Natap Junkyu dari bawah.
"Kenapa duduk dibawah, Ru?" tanya Junkyu.
Haruto menggenggam tangan Junkyu, dikecupnya beberapa kali, "Makasih ya"
Junkyu ngernyitin dahinya, "Buat?"
"Jadi alasan aku hidup"
Junkyu senyum dan ngusap sisi wajah Haruto, "Makasih juga buat kamu yang selalunya keras kepala buat kembali ke aku"
Haruto senyum dan berdiri perlahan. Junkyu ngedongakin kepalanya karena Haruto yang berdiri menjulang didepannya.
Haruto ngebuka bajunya satu persatu sampai bertelanjang dada.
Masih disana. Tatto itu.
Haruto natap sayu Junkyu. Haruto membungkuk dan ngeraih rahang Junyu. Ngelumat kembali bibir yang sedikit bengkak itu.
Perlahan Haruto ngedorong Junkyu sampai tiduran. Haruto menyangga berat tubuhnya dengan kedua sikunya, "Maaf kalau nanti ngga bisa jalan"
.
.
.
Paginya.
Junkyu bangun dengan badan remuk redam. Bekas keunguan ada di hampir sekujur tubuhnya. Pas Junkyu nyibak selimut, Junkyu dibuat kaget karena ada bekas kissmark juga dibagian paha dalamnya.
Gila.
Haruto semesum itu.
"Akh-" suara Junkyu serak banget.