"Aku wanita lumpuh, yang berani mencintaimu lebih dari diri ku sendiri, Fahmi.."
-Tina Ayunda 🕊️
"Cukup Tina, Lupakan saya, saya akan menikahi orang yang saya cintai."
-Fahmi Abdullah 💐
"Rasa nya hari ini adalah hari dimana hati mu hancur seperti debu, ketika melihat suami ku yang ku cinta sedang melamar orang ia cintai, Ya Rabb kuat kan lah diri ku.. aku akan berusaha tabah dengan ini semua, semoga ini adalah yang terbaik, aku tak apa terluka, asalkan Fahmi, suami bahagia.. "
-Tina Ayunda 🕊️🥀
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.🕊️
Hari ini adalah hari dimana Fahmi melamar Dira, sang kekasih hati nya. Tina terdiam sambil menangis sendiri, ia menyembunyikan tangis nya, rasa nya sesak, Tina hanya menginginkan rasa cinta Fahmi menjadi milik nya, setiap malam ia berdoa kepada Rabb nya, ia selalu berharap Fahmi akan menjadikan layak nya seorang istri sah nya.Tetapi apakah itu akan mungkin? Kita tidak tau kedepannya akan bagaimana, yang tahu hanya lah Allah SWT, Allah selalu menjamin kebahagiaan kepada orang yang percaya kepada nya..
"Siap siap, cepat! " bentak Fahmi.
Tina tidak merespon apa apa, dia langsung pergi menggunakan kursi roda nya, dengan perasaan patah hati dan hancur, keadaan sekarang adalah keadaan yang tidak baik baik saja bagi Tina.
"Tina! Dengerin gua! "
"Apa lagi mas?, Iya ini aku mau ke kamar! " jawab Tina.
"Yang rapih, jangan keliatan malu malu in nanti! "
"Hahahha, iya mas Fahmi.. "
Dan lagi kata kata Fahmi menyakiti Hati Tina, sampai kapan kah terus begini?
Setengah jam berlalu, Tina menggunakan Gaun nya yang berwarna putih dan cadar putih nya, terpancar sekali keindahan dari Tina Ayunda, terlebih lagi ia lebih terlihat seperti pengantin wanita yang sangat anggun..
Tina melihat diluar sana Fahmi sedang bersama mertuanya, ia takut bertemu dengan mertua nya itu, apa lagi Bu Rini.
Bu Rini tidak terlalu suka dengan Tina karena Tina lumpuh.. tetapi pak Akbar, Ayah dari Fahmi sangat baik kepada Tina, berbanding kebalik dengan Bu Rini.
"Eh Nak Tina, Masha Allah cantik nya mantu ayah ini " Ayah Fahmi menghampiri Tina, yang masih didalam rumah.
"Ayah apa kabar? Tina kangen banget sama ayah "
"Ayah juga Nak, yasudah kamu sudah siap kan? Ayo keluar nak.. "
"Maaf kan ayah.. ayah tidak bisa cegah pernikahan ini nak.. ayah benar benar minta maaf " Akbar sangat bersalah karena mantu tersayang nya ini terluka, tetapi Tina tidak pernah menuduh mertua nya.
"Ayah ngomong apa sih? Lagian Tina setuju kok yah.. Aku tau yah, Mas Fahmi tidak bahagia dengan ku.. jadi aku relakan dia bersama kekasih hati nya, agar mereka berbahagia " Perkataan dari Tina membuat Akbar menangis, dia merasakan bagaimana perasaan nya sekarang.
"Kamu Ridho Nak?.. "
"Ridho kok yah.. " Tina tersenyum dibalik cadar putih nya..
Setelah berbincang, Bu Rini menatap Tina dengan tatapan yang tidak suka kepadanya, tatapan itu membuat Tina khawatir.
Tina dibantu Ayah Akbar dan mbok untuk naik ke dalam mobil, Didalam mobil sudah ada Bu Rini yang masuk duluan ke dalam, Bu Rini duduk didepan disamping Akbar.
"Alhamdulillah deh, sekarang saya punya menantu yang bisa jalan juga, dan bisa cepat mempunyai keturunan ga sabar deh liat nya " ucap Bu Rini membuat Tina tersinggung, bagaimana tidak? Bu Rini sangat bangga sekali dengan pernikahan ke dua anak nya ini.
Akbar masuk ke mobil, Bu Rini langsung terdiam, karena kalau masih mencaci Tina didepan nya Bu Rini akan dimarahi abis abisan oleh Akbar.
"Sudah siap semua? Ayo kita berangkat, bismillah, kuat kan hati mu ya Nak Tina.. " ucap ayah Akbar.
"Iya ayah.. tenang saja aku akan kuat kan hati ku "
"Ning, mbok ga tega sama Ning.. " mbok yang berada disamping Tina, merasa kalau Tina belum ikhlas, terlihat dari raut wajah nya raut wajah Tina tidak bisa berbohong terlihat sekali dia ingin menangisi ini semua, ingin menyerah tetapi dia masih memaksa agar tegar dengan ini semua..
"Tina gapapa mbok.. tenang ya mbok"
Dalam perjalanan, Tina hanya terdiam tanpa suara sedikitpun.
Apakah dia akan kuat menyaksikan pernikahan Fahmi?20 menit perjalanan, sudah sampai Di rumah Dira, disana sudah terlihat keluarga besar Dira.
Fahmi pun turun dari Mobil nya, terlihat sekali kebahagiaan diwajahnya, Tina sangat menginginkan raut wajah bahagia nya disaat dia bersama nya.
"Ayo nak, sini ayah bantu turun "
"Iya yah, makasih "
Didalam rumah Dira, terlihat kesiapan yang mereka lakukan, Tina terdiam sebentar sambil menatap isi rumah Dira.
Terlihat Dira tersenyum bahagia bersama Fahmi, bagaikan Badai tanpa ada nya Hujan.. Hatinya benar benar tidak sanggup, rasa nya Tina ingin pergi dari tempat ini tetapi tidak bisa.
Lamaran pun dimulai, kedua keluarga besar terlihat bahagia terkecuali Tina dan Ayah Akbar.
"Disini saya Fahmi Abdullah, ingin melamar anak bapak, saya mencintai nya dan tidak sanggup jika kita dipisahkan, saya akan berusaha menjadi yang terbaik untuk Dira.. kekasih hati ku, Dan apakah Kau Dira.. menerima lamaran ku? Dira.. "
"Iyaa aku menerima nya, Calon Suamiku "
Deg.. Hati Tina seperti berhenti beberapa detik mendengar lamaran barusan yang Fahmi sampaikan.
"Aku tidak kuat ya Allah, tidak kuat.. aku ingin semua ini berakhir "
Tangisan Tina pecah, cadar putih nya mulai basah dengan air mata nya.Fahmi menatap Tina yang sedang tangis, hati Fahmi seperti tidak tega dengan nya, tetapi di satu sisi dia juga bahagia atas lamaran ini.
"Tina.. maafkan aku.. " -Fahmi Abdullah.
Mau tau kelanjutannya?
Pantau terus yaa, semangat untuk hari ini, maaf juga ada salah kata dan typo nya.Ini hanya Fiksi belaka!
Sehat sehat semua yaa! Aku bakal lanjutin besok sampai jumpa Sahabat ku..
Assalamualaikum 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Rumah Tangga Ku
Teen FictionTikTok: @tulisansara IG: @97.srhjh & @tulisansaraa Wanita seperti apakah yang kuat ketika melihat suaminya berduaan dengan mantan kekasih nya? - Tina Ayunda🕊️ Aku benci diri mu Tina, tetapi aku juga rindu pada mu.. - Fahmi Abdullah🌧️ 🤍🕊️💓 Menc...