7. Langit biru

1K 136 18
                                    

“Aku ingin cinta mu seutuhnya, Aku tau aku tidak sempurna, Tapi apakah salah jika aku menginginkan cinta mu? Fahmi.”

-Tina Ayunda 🕊️

“Maaf, Apa yang kau ingin kan, Tina. Tidak bisa ku lakukan untuk sekarang”

-Fahmi Abdullah 🥀

Ini fiksi, tetapi mengapa mengiris hati? Aku tidak menganggap ini nyata, tetapi jika aku menjadi Tina, pasti sudah menyerah dari awal.


-author T💫

Happy reading 🌧️

.
.
.
.
.
.

T

Berbagi Suami yang kita cintai adalah Hal yang paling sulit dilakukan, Ikhlas? Ikhlas hanya sebuah kata. Sesungguhnya aku tidak rela berbagi kasih dengan yang lain.

Pagi hari pukul 08.00
Adalah hari yang suram bagi Tina, ketika melihat Fahmi berduaan dengan Dira. Aku cemburu, aku tidak tahan dengan kecemburuan ini, Tolong lah mengerti Fahmi.

“Sayang, nanti acara pernikahan kita harus yang mewah dan megah ya, sayang” ucap Dira sambil memeluk tangan sebelah kanan Fahmi, Tina hanya memperhatikan dari kejauhan, Tina tidak berani untuk menghampiri mereka. Jika menghampiri mereka pasti ada saja kata yang tidak mengenakkan yang mereka keluarkan.

“Ya Allah, Apakah harus seperti ini? Jika boleh menyerah, Aku ingin menyerah saja..” Tina hanya memperhatikan gerak gerik mereka yang sedang bermesraan, Padahal belum juga ada ikatan Halal.

“Dorr..” Mbok mengejutkan Tina yang sedang melambung sedari tadi, Mbok pun memperhatikan kemana arah mata Tina.

“Astaghfirullah, Mbok ih bikin kaget aja”

“Ya maaf Ning, lagian dari tadi melamun mulu sih”

“Engga kok Mbok” senyum Tina dibalik cadar biru muda nya.

“Yasudah, Ayo Ning jalan ke taman, Nyari udara seger Ning” Mbok berusaha agar menghibur Tina agar tidak sedih lagi.

“Boleh tuh Mbok”

“Oke deh, Let's go ”

Sampai Taman dekat halaman rumah nya, Tina melihat betapa indah nya di pagi hari ini. Tetapi tidak seindah perasaan nya sekarang ini, Perasaan yang berbalut Cemburu.

Aku menginginkan cinta sejati, yang bisa menerima ku apa adanya, Ya Allah” Tina berdoa sambil menatap indahnya Ciptaan-nya (Allah SWT).

“Mbok, bisa bantu turunkan aku dari kursi roda ini? Aku ingin duduk dekat pohon besar itu, mbok”

“Boleh kok Ning”

Mbok membantu Tina turun dari kursi roda nya. Walaupun sulit menerima ini semua, tetapi kita harus Sabar, Sabar dan ikhlas adalah salah satu yang sangat sulit dilakukan oleh Manusia biasa seperti kita.

Tina duduk dibawah pohon besar yang indah sambil membaca buku “Arti Ikhlas dan Sabar” Sesekali Tina melihat awan awan di langit yang biru bersinar. Angin yang berhembus Pelan membuat perasaan tenang, seakan akan masalah hilang begitu saja.

Dibalik Rumah Tangga Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang