Dibalik Rumah Tangga Ku

15. Ijab Qobul

“Akhirnya kita sampai ke titik ini, Amar. ”

-Tina Ayunda.

“Mencintai Allah adalah setinggi-tingginya cinta. Sempurnakan cintamu pada Allah sebelum engkau melabuhkan cintamu pada makhluk-Nya. ”

-Amar Basyaiban.

“Aku salah, sangat salah. ”

-Fahmi Abdullah.

Happy reading ☁️
.

.

.

.

.

Hari ini adalah hari Pernikahan Tina dengan Amar Basyaiban. Hari yang bahagia, Tina kini telah siap-siap untuk Ijab Qabul nya. Amar menyiapkan nyali untuk Ijab Qabul nya.

Penampilan Tina:

Sangat cantik, layak nya bidadari surga. Amar kini berjabat tangan dengan Abi Hasan, Ia memegang mikrofon dengan rasa tegang.

“Ya Amar Basyaiban, ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binti Tina Ayunda bi mahri mi-ah milyuna alfa rubiyyanti wa alatisholah halan.”

Artinya:
“Aku nikahkan Dan aku kawinkan orang yang engkau khitbah putriku Tina Ayunda dengan mahar 100 juta Dan seperangkat alat sholat tunai. ”

“Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq” ucap Amar dengan sekali tarikan nafas, hati nya sangat tegang sekaligus sangat bahagia atas khitbah nya.

Artinya:
“Saya terima nikah dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah.”

“Bagaimana para saksi? Sah?!!”

“SAHH!!! ”

“Alhamdulilah. ”

Begg..

Hati Tina berdetak sangat kencang air mata nya tak tertahankan lagi, ia merasa bahagia akhirnya ada yang bangga memiliki nya.

Amar tersenyum sambil melihat Tina yang di tuntun oleh Umi dan Ummah nya, Tina menundukkan kepalanya ia merasa sangat malu dan gembira atas pernikahan nya ini.

Amar mencium kening Tina dan mendoakannya.

“Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.”