Dibalik Rumah Tangga Ku

17. Syukur

“Aku bersyukur bisa menjadi pilihan hatimu.”

-Tina Ayunda

“Terima kasih kamu selalu memberikan yang terbaik untuk membahagiakanku dan calon anak-anak kita. ”

-Amar Basyaiban

Happy reading ges
.
.
.
.

***

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan bagi kita semua disini.
“Aku menemukanmu dan ditakdirkan di Lauhul mahfudz ku, sungguh indah ketika engkau bersama ku. Rasanya semesta ku kembali berwarna, apa lagi kita akan menjadi calon orang tua. Aku harap kita menjadi orang tua yang baik, sayang. ” -Amar Basyaiban

“Aku kadang suka gemes banget sama kamu, rasanya pengen aku makan. ” canda Amar

“Ihh serem banget. ” tawa Tina.

“Yaudah ayo makan dulu, aku udah siapin sarapan buat kamu sayang. ”

“Siap dan terimakasih ibu negara ku. ” amar marangkul sang pujaan hatinya.

Selesai makan Tina dan Amar bersiap-siap untuk memeriksa sang buah hati yang mereka tunggu-tunggu.

“Sudah siap sayang? ” tanya Amar.

“Sudah sayang, ayo berangkat. ”

Dimobil mereka saling canda dan tawa betapa bahagianya mereka berdua, tapi kita tidak tau akan terjadi apa kedepannya.

***

“Bagaimana dok kondisi anak saya? ” tanya Tina yang bersemangat.

“Bayinya sehat banget Bu. ”

“Alhamdulillah, makasih sayang. ” amar mencium kening Tina, sebagai tanda terimakasih nya.

Pukul 14.00

“Sayang aku ada urusan dikantor bentar, manajer aku suruh ke kantor sekarang juga. ”

“Yaudah kamu siap-siap aja sayang. ”

“Kamu gapapa ditinggal sendirian di rumah?” khawatir Amar.

“Gapapa sayang, nanti aku kunci pintu rumah ko. ”

“Yaudah kalo gitu mas siap-siap dulu ya? ”

“Iya sayang.. ”

Beberapa menit Amar bersiap-siap untuk bergegas ke kantor,
“Sayang aku berangkat ya, jaga diri kamu baik-baik ya? ” Amar mencium kening sang pujaan hatinya, dengan rasa khawatir Amar percayakan semuanya kepada Allah.

“Iya mas hati-hati ya dijalan, aku nunggu mas disini. ” rasa khawatir pun ada pada hati sang istri, apakah ada suatu pertanda?

Amar yang mengendarai mobil pun mendapatkan pesan yang ia tidak kenal.

“Pesan dari siapa ini? Tapi nanti saja ku buka, bahaya kalau buka hp sambil mengendarai mobil.”

15 menit perjalanan akhirnya Amar sampai ditempat tujuannya, yaitu kantornya, “Tadi itu siapa yang mengirim saya pesan ya? ” Amar ngeceknya.

Amar menghela nafas dan menghapus semua pesannya, takut istri tercintanya sakit hati melihat pelakor itu mengganggu rumah tangganya lagi.

“Ada-ada saja wanita itu, aku hapus saja no nya, dari pada ada kesalahpahaman antara saya dengan istri saya. ”

...

Tina yang sedang dikamar sambil memikirkan Amar yang dikantor,
“Padahal baru ditinggal bentar, masa langsung kangen gini, apa aku telfon aja ya? Tapi kan dia lagi sibuk disana, lebih baik aku tunggu suamiku pulang saja. ”

Ting..
bunyi handphone Tina

“Pesan dari siapa itu? Apa dari suamiku? ” Tina langsung mengambil handphonenya, betapa terkejutnya..

Hati Tina seketika hancur melihat pesan itu, Dira yang tak tau malu tetap saja mengganggu hubungan orang lain, padahal jelas-jelas Tina sudah mengikhlaskan seseorang yang pernah ia cinta waktu dulu. Tapi semua itu kurang untuk seorang iblis Dira!

“Ya Allah, aku mohon jangan biarkan dia balik lagi untuk merusak rumah tanggaku Ya Rabb.. Aku mohon. ”

‧͙⁺˚*･༓☾ Terimakasih ☽༓･*˚⁺‧͙

*
*
*
*
*

Maaf jika aku up nya jarang sekali, karena disini aku agak sibuk maaf ya, dan terimakasih karena kalian tetap setia menunggu kelanjutannya, Insha Allah aku akan lanjutkan lagi di malam Senin/Selasa

💐🤍