Dibalik Rumah Tangga Ku

16. Kabar baik

“Bagaimana aku tidak bahagia saat ini? Jika ada Amar, suami ku. ”

-Tina Ayunda

“Sayang, aku sangat mencintaimu, bahkan wanita di luar sana tidak akan bisa mengalahkan engkau dihati ku. ”

-Amar Basyaiban

“Untuk apa menunggu nya? Padahal aku sendiri yang memulai penyesalan ini. ”

-Fahmi Abdullah

Happy reading

.

.

.

.

Sudah lebih dari 5 bulan berlalu, kini Tina sedang mengandung. Tetapi ia belum memberitahu kepada suaminya, Amar.

“Aku ingin memberikan kabar bahagia ini kepada suamiku. ” Tina siap-siap untuk menghampiri Amar, suaminya.

“Sayang, aku ingin memberikan kamu ini. ” ucap Tina sambil memberikan sebuah kado kepada Amar.

“Apa ini sayang? Tiba-tiba gini loh, mas buka ya? ” Amar kebingungan apa yang diberikan istri tercintanya.

Amar membuka kado nya secara perlahan..

Amar terkejut melihat apa isi kado yang di berikan istrinya.

“S-sayang? Ini beneran? Serius sayang? Ya Allah.. ” mata Amar berkaca-kaca melihat hadiah yang sangat ia tunggu-tunggu.

“Bener dong. Selamat kamu menjadi ayah sayang! ” ucap Tina sambil tersenyum.

Amar memeluk Tina sambil mencium keningnya.

“Sayang, ini adalah hadiah yang sangat besar buat aku, Allah telah mempercayai kita untuk menjadi orang tua dari buah hati kita, sayang. ”
“Terimkasih ya Rabb, terimakasih telah memberikan buah hati kepada kami. ” air mata bahagia Amar terjatuh.

“sayang? Kenapa nangis? ” tanya Tina.

“Aku sangat bahagia sayang! Sangat sangat. ”

“Terimakasih ya Rabb, sudah mempercayakan hal yang paling luar biasa kepada kami, hamba sangat bersyukur akan kabar baik ini.. ” ucap Amar dalam hati sambil memeluk istri tercinta nya.