Mas Mingyu & Nuu [MEANIE]

[Narasi Moment] 5 : Rumit (Mingyu Ver.)

"M a s M i n g y u x N u u"
BxB
Mpreg!
Fluffy! Soft! CRINGEE!!
Lil bit sad, but not sad end!

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

-Start!-

ㅡMas Mingyu x Nuuㅡ

.

.

Mingyu memarkirkan mobilnya diluar gerbang rumah keluarganya. Setelah mengantar Wonwoo pulang ke rumah mertuanya, Mingyu langsung memacu kendaraannya menuju rumah orangtuanya di Semarang. Bahkan pria tan itu tidak memberi pesan apapun jika ia akan pulang.

Ia butuh ketenangan. Dan satu-satunya cara untuk menenangkan dirinya adalah pulang kerumah.

Beberapa menit kemudian, terlihat pintu rumah terbuka. Menampakkan kedua orangtua Mingyu yang terkejut setelah mendapat pesan singkat dari anak semata wayangnya itu. Mereka tidak tahu jika Mingyu akan datang.

Papa Kim membuka lebar gerbang rumahnya, sedangkan Mama Kim menunggu di teras rumah. Setelah memasukkan mobil dan memarkirkannya di garasi, Mingyu tak langsung turun dari mobilnya. Pria tan itu tampak terdiam sejenak dengan tatapan kosongnya.

Tok tok tok

"Mas mingyu.."

Mendengar ketukan di kaca jendela dan suara lembut ibunya yang memanggil, Mingyu pun langsung keluar dari dalam mobil dan menghampiri wanita paruh baya itu.

Tak dapat dibendung lagi, Mingyu sontak langsung memeluk tubuh ibunya sembari terisak kecil. Tentu saja ibunya mengerti. Bahkan ayahnya pun ikut terdiam dibelakang tubuh anaknya yang bergetar.

"Nuu pergi ma.. Nuu sama dedek mau ninggalin mas mingyu.." isak Mingyu lirih namun masih terdengar jelas di telinga orangtuanya.

Papa dan Mama Kim ikut bersedih mendengarnya. Orangtua mana yang tidak merasa sakit ketika anaknya terpuruk seperti ini? Apalagi Mingyu itu sosok yang terkenal kuat dan tidak pernah menangis sejak umurnya sepuluh tahun. Tapi lihat sekarang. Di usianya yang sudah menginjak kepala dua dan dikaruniai satu anak, ia kembali menumpahkan air matanya karena harus 'berpisah' dengan anak dan istrinya.

"Mas mingyu.. Masuk sek yok? Nanti kalo diliat tetangga ga enak.." bisik Mama Kim, diikuti dengan Papa Kim yang menepuk-nepuk dan meremas bahu kekar anaknya.

Keluarga kecil itu akhirnya masuk ke dalam rumah. Papa Kim menutup pintu, sedangkan Mama Kim menuntun Mingyu menuju kamarnya di lantai atas.

"Mas mandi dulu.. Dinginin kepalanya. Habis itu makan ya? Mama angetin opornya dulu"

"Ma.."

"Dalem mas?"

"Kalo nuu bener-bener minta cerai gimana ma? M-mas.. Gabisa.." Mingyu hampir menumpahkan air matanya lagi. Tapi sebelum itu, Mama Kim sudah terlebih dulu menenangkannya.

"Ssstt.. Ndak.. Kalian cuma lagi buntu aja.. Makannya mas mandi dulu ya? Nanti mama temenin makan. Mama siapin bajunya"

Mingyu menurut. Ia bergegas masuk ke dalam kamar mandi dengan langkah gontainya. Meninggalkan sang ibu yang menatap punggung lebarnya dengan sendu. Mama Kim menghela nafasnya, lalu beralih untuk menyiapkan baju ganti Mingyu.

Selesai membasuh tubuhnya dan berpakaian, Mingyu langsung turun ke lantai dasar dan pergi ke ruang makan. Disana ada Mama dan Papanya yang sepertinya tengah berbincang serius sembari menikmati secangkir teh hangat.