Maaf

312 59 29
                                    

Anrez, pemuda itu meneteskan air matanya saat melihat tiara melangkah menjauh darinya tanpa menoleh sedikit pun, hatinya serasa tergores pisau, sekarang dia sadar jika dia benar-benar mencintai tiara, gadis dingin yang pernah berhasil ia luluhkan sekarang bukan lagi miliknya, semua itu karena kesalahannya

"Maaf ra, maaf" ucapnya

"Lo bodoh banget anrez! Lo bodoh! Udah nyakitin hati sebaik tiara! Bajing*n lo anrez!" Makinya pada dirinya sendiri

Tidak peduli berapa banyak orang yang menatapnya saat ini, ia tidak peduli, dia hancur karena kesalahannya sendiri, dia hancur karena kebodohannya sendiri

"Gue emang gak pantes buat lo ra, gue gak tau apa hubungan lo sama azka saat ini, tapi gue sadar, azka lebih baik dari gue dan gue tau itu" ucap anrez

Beberapa hari setelah tiara memutuskan hubungannya dengan anrez, sejak hari itu tiara terlihat seperti Tiara yang dulu, pendiam, dingin tak tersentuh

Setiap dia bertemu dengan anrez, tiara tidak menganggap anrez ada, bahkan untuk melihat anrez saja tiara enggan, gadis itu tidak ingin pertahanannya runtuh hanya karena anrez

"Ra lo hari ini latihan?" Tanya zoya, tiara mengangguk

Hari ini adalah jadwal tiara latihan bela diri, dan bertepatan sekali dengan anrez yang latihan futsal

Pandangan anrez tak lepas dari tiara, tempat mereka latihan berdampingan, mudah bagi anrez tau apa yang dilakukan oleh gadisnya, lebih tepatnya mantan kekasihnya

"Nyesel kan lo?" Erlad tiba-tiba saja memergoki anrez saat anrez terus menatap tiara

"Makanya, sebelum lo ngelakuin sesuatu pikir dulu semua akibatnya" ucap erlad

"Lo emang ketua Omorfos, tapi itu hanya status, tiara udah bagian dari kita!" Tegas erlad

Erlad melenggang pergi, karena latihan futsal pun sudah selesai

"Mungkin ini keputusan yang tepat" gumam anrez

Seperti biasa azka selalu menjemput tuan putrinya, dia menunggu tiara di luar gerbang sekolahnya, dan tanpa sengaja anrez melihatnya, azka mencobanya bersikap seperti biasa saat bertemu dengan anrez, bagaimana pun anrez masih sahabatnya dan akan selalu seperti itu

"Apa kabar lo?" Tanya azka

"Baik, sorry kemarin gue kelewatan" ucap anrez

"Santai gue udah maafin lo kok" ucap azka

Anrez tersenyum tipis saat melihat tiara menghampiri azka, dia cemburu namun dia siapa? Sudah hilang haknya untuk cemburu pada siapa yang mendekati tiara

"Jaga tiara ya" ucap anrez lalu melenggang pergi setelah mengulum senyumnya pada azka dan tiara

Jika bisa jujur, hati tiara sakit saat anrez berkata seperti itu pada azka, apa semudah itu dia melupakannya? Padahal tiara mati-matian menahan sesak saat melihat anrez

"Mau kemana tuan putri?" Tanya azka

Ucapan azka mengingatkan tiara pada anrez, dulu anrez sering sekali memanggilku seperti itu

"Ra" panggil azka

"Eh, iya" ucap tiara

"Mikirin anrez lagi?" Tanya azka, tiara menghembuskan napas dalam lalu naik ke motor azka

Tiara memeluk azka dari belakang, menyandarkan kepalanya di punggung azka lalu memejamkan matanya

"Jangan tidur" ucap azka

"Gue capek" keluh tiara

Azka menarik tangan tiara dan memegangnya erat, tiara kembali memejamkan matanya, tak sepenuhnya tidur, karena saat dia memejamkan matanya matanya justru bayangan dirinya bersama anrezlah yang muncul

"Gimana gue bisa lupain lo? Kalo lo aja selalu datang" batin tiara

"Gue capek! Plis pergi" batin tiara

Anrez mengunjungi markas Omorfos, rasanya sudah lama sekali dia tidak menginjakkan kakinya di sini, hingga dia sendiri merasa asing

"Masih inget lo sama kita?" Sinis dava

"Dav!" Tegur viona

"Duduk" ucap viona

"Gue minta maaf, gue tau gue udah kecewain kalian" ucap anrez

"Gue mau ngundurin diri jadi ketua di sini" ucap anrez

"Gue gak pantes jadi leader Omorfos, bahkan jadi anggota pun gue udah gak pantes" ucap anrez

"Lo apa-apaan sih rez!" Ucap viona

"Gak gini cara lo buat nyelesain masalah! Ini namanya lo ngehindar dari masalah!" Ucap viona

"Lo gak bisa seenaknya aja kayak gini rez! Ini udah jadi tanggung jawab lo! Terus lo mau pergi gitu aja dari tanggung jawab lo!" Ucap dava

"Gak ada yang bisa gantiin posisi lo!"

Semua menoleh pada sumber suara, ternyata azka sudah berdiri di samping anrez

"Lo dan semuanya tetap pada posisinya masing-masing! Sampai nanti waktunya pergantian!" Tegas azka

"Inget kita semua keluarga! Gue tau anrez udah ngelakuin hal yang salah, tapi apa kalian gak inget gimana pengorbanan anrez buat Omorfos? Kebaikan-kebaikan anrez buat kita? Apa semua itu terlupakan gitu aja dengan satu kesalahan anrez? Itu gak adil!" Ucap azka

Anrez tidak menyangka azka, orang yang beberapa hari lalu ia buat masuk ke rumah sakit, dia adalah orang yang membelanya saat ini

Semua terdiam, mencerna ucapan azka, benar adanya, tidak adil jika mereka menghukum anrez, sudah cukup hubungannya dengan tiara kandas, tapi itu sudah konsekuensi anrez saat dia memutuskan untuk menyakiti tiara

"Raskal mana?" Tanya anrez

"Kita gak tau dia dimana, sejak dia putus dengan zoya, raskal gak pernah ke sini" ucap erlad

"Putus?" Anrez menyerngit

"Iya, raskal sama zoya udah putus, gak lama setelah lo pergi ke Singapura" ucap azka

"Gue sempet ketemu sama dia, kayaknya dia kembali ke gaya hidupnya yang dulu, sebelum masuk ke Omorfos" ucap azka













Hai hai apa kabar? Sini cerita yuk

Pendek dulu ya udah bingung mau nulis apa wkwk

Lagi gak mood juga

Gimana? Apa yang mau kalian sampein ke semuanya?

See you ❤️

Kayaknya aku gak ngelanjutin cerita ini deh🤧

BECAUSE OF YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang