Rumah baru raskal

117 23 1
                                    

Semua anggota omorfos mengantar raskal ke tempat peristirahatan terakhirnya, semua bersedih, semua berduka, setelah semua perjuangan mereka bersama, permasalahan diantara mereka, kemudian berdamai lalu kini perpisahan, secepat itu mereka berpisah dengan raskal

"Kak, aku temenin zoya ya" ucap tiara, anrez mengangguk

"Kamu harus kuat, kamu pemimpin, kamu ketua, aku tau kamu kehilangan, tapi satu hal yang harus kamu ingat, gak ada yang lebih baik dari takdir yang sudah Allah gariskan pada hambanya, love you" setelah berbisik pada anrez, tiara langsung menghampiri zoya

"Zo, kalo lo gak kuat kita gausah ikut ke pemakaman ya" ucap tiara, zoya menggeleng

"Gue mau antar raskal untuk yang terakhir kalinya ra, gue kuat kok" ucap zoya

"Yaudah kalo gitu Lo harus janji, gak boleh nangis di depan makan raskal nanti, lo gak mau kan raskal sakit di sana" ucap Tiara, zoya mengangguk

Setelah sampai di pemakaman, anrez dan beberapa lainnya ikut turun untuk memakamkan raskal

Setelah selesainya berdoa, anggota omorfos masih berdiri, tidak ada yang beranjak dari makam raskal

"Gue janji kal, gue akan jaga zoya sebaik yang gue mampu, gue akan menunggu sampai dia benar benar bisa nerima gue seutuhnya" batin azka

"Selamat jalan adik gue" batin anrez

"Selamat jalan kal, kita semua di sini selalu doain lo" batin dava

"Kal, gue gak nyangka bakal pisah sama lo sejauh ini, selamat jalan, semoga lo dapat tempat yang terbaik" batin erlad

"Kal, lo udah bahagia ya di sana, sampai lo lebih milih di sana dari pada sama sama kita lagi, selamat jalan raskal" batin viona

"Setelah ini gak ada yang gangguin gue lagi, gak ada yang olok-olok gue lagi kal, gue pasti bakal kangen banget sama semua itu, selamat jalan kal" batin faris

"Kal, setelah ini gak ada lagi yang banding-bandingin gue sama faris, gak ada lagi yang bikin suasana serius jadi bercanda, yang tenang di sana kal" batin farih

"Kita semua di sini pasti kangen sama lo kal, lo terlalu cepet ninggalin kita semua, selamat jalan raskal" batin zavira

"Makasih ya kal lo pernah jadiin gue orang yang paling lo cintai, dan maaf gue gak bisa balas perasaan yang sama, dan makasih lo udah bikin sahabat gue bahagia walaupun sesaat, kal lo harus tau, zoya sayang banget sama lo, sehancur ini dia saat lo pergi kal, gue janji akan selalu ada buat zoya, selamat jalan ya kal" batin tiara

"Maaf kal kalau aku belum bisa ikhlas sepenuhnya untuk saat ini, ini terlalu cepat buat aku, baru aja kemarin kamu datang ke rumah aku dan pamit buat perbaiki diri, tapi kenapa kamu pergi untuk selamanya kal? Aku cinta sama kamu kal, aku masih bisa terima kalau kita gak bisa bersatu, tapi gak mudah buat aku kalau gak lihat kamu lagi di hidup aku kal" batin zoya

"Lebih baik aku lihat kamu bahagia sama orang lain dari pada aku harus kehilangan kamu dan gak bisa lihat kamu lagi selamanya kal, aku harap ini semua hanya mimpi" tatapan zoya begitu kosong, air mata yang sejak tadi mengalir kini mulai mengering

"Aku mau pulang" ucap zoya

Azka langsung bangkit dan menghampiri zoya yang sejak mereka tiba di markas omorfos selalu ditemani oleh tiara, viona dan zavira

"Kamu mau pulang?" Tanya azka dengan sabarnya, lelaki itu sadar jika cinta zoya masih untuk raskal

Zoya mengangguk

Azka tanpa basa-basi langsung menggandeng tangan zoya

"Gue sama zoya duluan ya, see you" ucap azka

"Hati-hati ka" ucap dava

Pandangan tiara kini beralih ke anrez yang juga masih terdiam sejak tadi, langkahnya terhenti tepat di samping anrez, erlad pun langsung beralih saat melihat tiara berjalan ke arah mereka dan membiarkan tiara duduk di samping anrez

"Kak" panggil tiara sembari mengusap pundak anrez

Anrez menolah tanpa gairah, sepertinya setelah zoya dia adalah orang yang paling terpukul atas kepergian raskal, semua anggota tau jika anrez dan raskal sudah seperti adik dan kakak, dan anrez juga orang pertama yang mengajak raskal masuk ke dalam omorfos, hubungan mereka pun baru saja membaik, jadi wajar jika anrez sangat terpukul dan menyesal atas kepergian raskal

"It's okey kok kalau kamu gak baik-baik aja, semua juga sedih, dan gak ada yang ngelarang kamu buat nangis, laki-laki juga boleh nangis kok" ucap tiara lembut

"Nangis bukan berarti kamu lemah, sayang" mendengar kata-kata tiara, anrez langsung memeluk Tiara, dia menangis di pundak tiara

"I'll be here for you" bisik tiara

Tangan tiara tak berhenti mengusap kepala anrez dengan lembut, berharap anrez bisa sedikit tenang

"Ra, gue sama dava mau pulang dulu ya" ucap viona pelan, Tiara mengangguk

"Rez gue sama dava pulang dulu ya" ucap viona sambil memegang pundak anrez, samar-samar anrez mengangguk tanpa mengangkat kepalanya dari pundak tiara

"Hati-hati kak" ucap tiara

Zoya turun dari motor azka

"Aku mau sendiri dulu ya, aku harap kamu ngerti ka, sorry" ucap zoya

Tangan azka tertarik untuk mengusap jejak air mata di pipi zoya

"Aku ngerti zo, take your time, kalau kamu butuh aku, kapanpun kamu mau aku akan berusaha ada buat kamu, love you" zoya memejamkan matanya, perkatan dan sikap azka padanya terlihat sangat tulus

"Makasih ka, aku masuk" ucap zoya, azka mengangguk

"Aku akan sabar zo nunggu kamu sampai nanti hati kamu siap untuk aku" batin azka sambil melihat zoya yang perlahan hilang dari matanya

Azka melajukan motornya cukup kencang, tiba-tiba seorang gadis berhijab muncul di depannya, untung saja azka masih sempat menarik rem motornya

"Ya tuhan" ucap azka

"Astagfirullah" ucap gadis itu yang sudah sedikit terduduk

"Kamu gpp? Maaf tadi saya gak lihat kamu" ucap azka

"Saya gpp, saya juga minta maaf tadi saya kurang fokus" ucap gadis itu

Dapat azka lihat aja jejak air mata di sana, tapi ia tidak mau mencampuri urusan gadis itu

"Tapi kamu beneran gpp? Ada luka?" Tanya azka, gadis itu menggeleng

"Saya gpp, kalau gitu saya permisi" ucap gadis itu lalu kembali menyebrang jalan

"Hati-hati" ucap azka sedikit keras, gadis itu tersenyum tipis









Hai, maaf banget jarang update
Gak tau kenapa pengen nulis tapi malesnya itu lebih besar wkwk

BECAUSE OF YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang