Sekitar 30 menit seluruh murid SMA 1 Bintang menjalankan aktivitasnya masing masing di jam istirahat, tibalah waktu masuk kelas kembali untuk memulai pelajaran berikutnya, tapi seperti biasa kelas XI IPA 4 tidak langsung masuk kelas karna ini adalah jam matapelajaran bahasa Inggris tak heran lagi jam ini selalu menjadi langganan jam kosong, pikir guru Meraka sudah pandai bahasa Inggris di era jaman sekarang ini.
Biasanya kelas XI IPA 4 menghabiskan waktu jam kosongnya di kantin, di perpustakaan, ada juga yang main bola basket, sepak bola dan jenis bola lainnya di mainkan muird laki laki, dan yang menjadi penonton adalah siswi dari kelas yang sama maupun dari kelas lain yang juga jam kosong.
Keisha, Kikyara, Tia dan putri baru saja melihat lihat ruangan UKS di sekolah tersebut karna Keisha ingin melanjutkan ekskul lamanya di sekolah baru, takdir memang tidak bisa di tebak nyatanya Tia dan putri juga merupakan anggota PMR di sekolah tersebut, tapi tidak untuk Ara pikirnya ekskul tidak terlalu penting lebih baik tidur di rumah.
Setelah melihat ruang UKS Meraka juga menemani Keisha mengisi keperluan di lokernya, mulai dari seragam cadangan, seragam olahraga dan beberapa keperluan lainnya, ada juga beberapa Snack kecil yang bisa mengisi celah lokernya.
Tak lama mereka melewati lapangan besar yang terpisah menjadi 3 lapangan basket, lapangan sepakbola, dan lapangan bulu tangkis luar biasa.
"Eh kita nonton basket yukk anak EagleEye
Pasti main." Ajak Tia
"Hmm kayanya seru ya." Balas Keisha
"Seruuu dong yang main juga cakep cakep, lu liat tuhhh kelas yang ga jam kosong sampe ngintip ngintip mau liat anak basket sekolah ini." Ujar Tia"Dih yang main kan ada anak sepakbola juga njir ga basket doang alay Lo." Timpar Ara
"Iya sihhhh hehe, keknya ada anggota barunya ya di sepakbola tuhh yang itu gue belum pernah liat kalian kenal ga?." Tanya Tia, tak heran lagi Tia merupakan circle paling centil di antara Meraka, dia tahu siapa saja nama nama murid laki laki di sekolah ini tapi dia tidak pernah menggodanya langsung tak sopan baginya takut menyakiti hati pasangan mereka, Tia hanya menunjukkan sifat centilnya pada teman temannya saja."Itu Abang gue namanya Kevin." Jawab Keisha membuat teman temannya menoleh kaget.
"Kenapa kalian? Kek keget banget gitu hahaha..." Tanya Keisha heran
"Woyyyy gila jadi itu Abang loooo ganteng banget anjerrrr bisa bisanya ga ngenalin ke gue." Jawab putri spontan, selama Meraka kenal Keisha hanya beberapa kali membahas abangnya itu pun hanya dengan sebutan Abang dan tidak pernah menunjukkan foto sang Abang."Dihhhh ga juga padahal." Timbal Keisha
"Udah udah kalian mau brantem di sini apa nonton nih?. Timpar Ara.
"Hehe ya udah Ayuk." Ajak Tia.Melangkah dari perdebatan itu, entah dari arah mana ada bola yang melayang kearah mereka tepatnya ke arah Keisha, dummm.. kepala Keisha terkena lemparan bola yang membuatnya pusing sampai terjatuh.
"Lo ga papa kei?" Tanya Putri.
"Kepala gue agak sakit put." Jawabnya"LO KALO G BISA MAIN KELUAR AJA DEH!." Gertak Kenzo.
"So-sorry Ken gue ga sengaja." Jawabnya gugup."Udah udah gue ga papa." Ucap Keisha rintih menahan pusing.
"Ga usah gr gue cuman ga mau tim gue salah sasaran." Jawab Kenzo
"Dihhh PD Lo gue juga ga ngerasa Lo belain gue kok tenang aja." Sahut Keisha."Lo beneran ga papa kei?." Tanya Dava memastikan.
"Iya ga papa pusing dikit aja kok." Jawab Keisha"Jujur, Lo sengajakan?." Tanya Marcel curgia.
"Ga cel gue beneran ga sengaja." Jawab cowok itu
"Lo mau jujur atau gue yang bilang?" Ancam Marcel.
"Bilang apa?." Tanya Kenzo.
"Tunggu aja sampe ni anak mau ngaku?" Ucap Marcel."M-maaf kei, s-sebenernya gue disuru sama Nadifa gue dikasih uang buat nyelakain Lo pake bola, karna gue lgi butuh banget uangnya buat beli obat adik gue, tolong maafin gue ya kei." Jujur cowok itu dengan muka mimik sedih.